Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi Gerindra Minta Mendikbud Nadiem Tak Buru-buru Hapus UN

Politisi Gerindra Minta Mendikbud Nadiem Tak Buru-buru Hapus UN Mendikbud Nadiem Makarim. Liputan6.com/JohanTallo

Merdeka.com - Politisi Gerindra, Sudewo meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim tak buru-buru menghapus Ujian Nasional. Menurutnya, Nadiem harus banyak melakukan kajian terlebih dahulu.

"Menurut hemat saya Pak Menteri, Pak Menteri jangan buru-buru mendeklarasikan ini. Dan jangan buru-buru menghapus ujian nasional," kata dia, di Ruang Rapat Komisi X, Jakarta, Kamis (12/12).

Dia mendorong Kemendikbud untuk melakukan kajian lebih komprehensif dan mendalam lagi sebelum memutuskan penghapusan UN. Diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan pun harus dilakukan lagi.

"Mengapa demikian? Karena apa yang dirancang oleh Pak Menteri bahwa UN akan diubah menjadi assesmen kompetensi ini sesuatu yang belum teruji ya Pak Menteri, belum teruji," ujar dia.

"Jangan sampai ada satu gagasan yang seolah-olah ini bagus, tetapi implementasinya justru kontraproduktif. Lebih buruk daripada ujian nasional itu sendiri," imbuhnya.

Dia pun mempertanyakan apa patokan bagi sekolah lanjutan untuk dalam menerima siswa setelah UN dihapus. Mengingat selama ini nilai UN dipakai sebagai pertimbangan untuk menerima siswa di sekolah lanjutan.

"Kalau ujian nasional ini diubah menjadi assesmen kompetensi, yang saya pertanyakan sistem seleksi untuk sekolah lanjutan berupa apa? Apakah juga assesmen kompetensi? Apa instrumen yang dipakai untuk melakukan assesmen kompetensi yang menjamin terhindar dari subyektifitas," ungkapnya.

Persiapkan dengan Matang

Aspek subjektivitas dalam penilaian juga menjadi perhatian dia. Mengingat ke depan sekolah diberikan kedaulatan untuk memberikan penilaian.

"Dan apa yang dipakai oleh kementerian pendidikan ya untuk mengukur bahwa assesmen kompetensi kelulusan itu juga terhindar dari unsur subjektivitas. Jangan sampai subjektivitas menjadi kental sekali," imbuhnya.

Karena itu, jika belum ada instrumen yang jelas untuk mendukung kebijakan penghapusan UN, maka dia meminta Nadiem tak buru-buru menghapus UN.

"Maka lebih baik, saya sarankan kepada Pak Menteri jangan deklarasikan dulu, jangan putuskan dulu. Toh kalau mau dilaksanakan tahun 2021, masih ada waktu untuk menyiapkan secara matang, masih ada waktu untuk melakukan kajian secara komperhensif, melakukan evaluasi yang sesungguhnya," tandasnya.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gerindra Belum Wacanakan Revisi UU MD3 Tentukan Kursi Ketua DPR
Gerindra Belum Wacanakan Revisi UU MD3 Tentukan Kursi Ketua DPR

Gerindra menyebut mekanisme pemilihan ketua DPR masih sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).

Baca Selengkapnya
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran
Gerindra Pede Kesaksian Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres Bongkar Fitnah Kecurangan Prabowo-Gibran

Gerindra justru optimis kesaksian empat menteri tersebut akan secara langsung membantah tudingan kecurangan dilakukan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Klaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR

Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket
Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Waketum Gerindra Habiburokhman mengungkap, belum ada anggota DPR yang berkeliling meminta tanda tangan anggota dewan untuk hak angket.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra Ungkap Tidak Ada Pembicaraan Politik antara SBY dan Prabowo saat Lebaran
Gerindra Ungkap Tidak Ada Pembicaraan Politik antara SBY dan Prabowo saat Lebaran

Gerindra menilai momen lebaran tidak tepat untuk membahas politik.

Baca Selengkapnya