Polisi Usut Munculnya Bendera Mirip HTI dalam Acara Deklarasi Dukung Anies Nyapres
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Selatan mengusut kemunculan bendera berkalimat Tauhid mirip milik Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam acara deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden Republik Indonesia Periode 2024-2029.
Acara itu digelar ratusan orang yang mengatasnamakan Majelis Sang Presiden di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
"Lagi kami lidik," singkat Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Solpanit dalam keterangannya, Rabu (8/6).
Sebelumnya bendera bertuliskan terpasang di atas panggung berdampingan dengan bendera merah putih. Letak bendera itu berada di kanan dan kiri panggung.
Bendera itu lantas diminta panitia diturunkan lantaran khawatir dianggap sebagai bendera organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Turunin itu bendera. Antum sayang pak Anies enggak? Kalau sayang turunin itu bendera," kata salah satu orang panitia yang sempat bersitegang.
Terlihat dua panitia yang tampak seragam mengenakan jubah putih dan sorban yang meminta bendera itu diturunkan. Beberapa lainnya tampak menggunakan gamis berwarna hitam.
"Kita enggak mau menjebak Pak Anies," ujar salah satu panitia.
Usai bersitegang itu, lantas panitia menurunkan empat bendera tersebut. Terlihat anya menyisakan dua pasang bendera merah putih di atas panggung.
Setelah itu, barulah acara berlanjut ke pembacaan doa yang dipimpin salah satu panitia dan dilanjutkan dengan pernyataan deklarasi yang diikuti seluruh peserta di atas panggung.
Terkait ketegangan tersebut, Alif Akbar salah satu panitia menjelaskan jika ketegangan itu terjadi sebagai bentuk antisipasi adanya salah tangkap persepsi terhadap kehadiran bendera tauhid yang dianggap HTI.
Usai bersitegang itu, lantas panitia menurunkan empat bendera tersebut. Terlihat anya menyisakan dua pasang bendera merah putih di atas panggung.
Setelah itu, barulah acara berlanjut ke pembacaan doa yang dipimpin salah satu panitia dan dilanjutkan dengan pernyataan deklarasi yang diikuti seluruh peserta di atas panggung.
Terkait ketegangan tersebut, Alif Akbar salah satu panitia menjelaskan jika ketegangan itu terjadi sebagai bentuk antisipasi adanya salah tangkap persepsi terhadap kehadiran bendera tauhid yang dianggap HTI.
"Kalau itu bentuk kecintaan kita satu sama lain, dikarenakan kita Umat Islam harus saling mengingatkan apabila ada kesalahan itu bentuk kecintaan aja tidak ada bentuk suatu masalah besar di sini," kata dia saat dia.
"Jadi itu bukan suatu hal yang menurut saya suatu hal yang sifatnya dibesar-besar kan. Itu bentuk kecintaan kita untuk saling mengingatkan dan seperti itu," tambahnya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaSebelum masuk bilik pencoblosan, Anies memeriksa lembar suara. Dia terlihat membuka dan membolak-balikkan lembar suara itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaKemenag sepakat pelanggaran hukum pada kerusuhan di Pamulang, Tangerang Selatan harus diproses
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaBerani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya