Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi pastikan pria yang aniaya KH Hakam Mubarok di Lamongan sakit jiwa

Polisi pastikan pria yang aniaya KH Hakam Mubarok di Lamongan sakit jiwa Ilustrasi borgol. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Polisi telah memastikan pelaku penganiayaan terhadap KH Hakam Mubarok, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Karangasem, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, menderita kelainan jiwa. Hal itu dipastikan setelah penyidik Reskrim Polres Lamongan menginterograsi pria berinisial NT tersebut.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan saat dimintai keterangan, NT berbicara selalu tidak jelas. Dia mengaku bapaknya Klewar, rumahnya Lemahbang Kulon, namanya Paijo kadang mengaku Gana Kriana.

Dari pengakuan itulah, penyidik menganalisa bahwa Lemahbang Kulon itu adalah Kecamatan, di wilayah Kabupaten Cirebon. Dari situ polisi melakukan koordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Cirebon, AKP Reza Arifian, dan dibenarkan.

"Setelah ditunjukan foto pelaku ke Polres Cirebon, baru diketahui namanya memang NT kelahiran 23 Novemver tahun 1994, sekarang diperkirakan berusia 23 tahun," terang Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin (19/2).

Berdasarkan data dari Polres Cirebon, pelaku ini tidak lulus sekolah. Karena hanya menempuh pendidikan sampai SMP kelas 2. Kini tidak bekerja dan tinggal di Desa Lemahabang Kulon, Kabupaten Cirebon. Selain itu, NT juga sudah meninggalkan keluarganya semenjak 4 tahun yang lalu.

"Semuanya itu diakui keluarganya bahwa yang bersangkutan orang gila sejak kecil. Keluarga juga sudah melihat langsung, kalau NT mempunyai ciri khusus di tangan kiri dekat ketiak seperti tompel sejak lahir. Namun tidak ada surat keterangan gila nya," katanya.

Kasus penganiayaan dialami KH Hakam Mubarok, itu terjadi Minggu (18/2) kemarin, dan sempat viral akun media sosial facebook.

Meski pelaku itu orang gila, namun kasusnya menjadi atensi kepolisian, dan TNI. Sehingga Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin bersama Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman langsung turun ke lokasi melihat kondisinya.

Masyarakat jangan terprovokasi

Ketua PWNU Jawa Timur, KH M Hasan Mutawakkil Alallah mendesak agar kepolisian bersungguh-sungguh mengusut tuntas siapa dan apa di balik semua insiden penyerangan tersebut.

"Apakah ini kriminal murni atau ada gerakan by design atas semua peristiwa yang terjadi belakangan ini," kata Kiai Mutawakkil.

Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo tersebut menyerahkan permasalahan ini kepada aparat kepolisian sebagai pemegang otoritas keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Sebagai umat beragama di tengah banyaknya informasi dan opini yang berseliweran terutama di media sosial, hendaknya kembali pada tuntunan agama untuk senantiasa melakukan tabayyun," ujar dia.

Pada saat yang sama, Kiai Mutawakkil meminta masyarakat dan Nahdliyyin tetap tenang, waspada, tidak terprovokasi. Tidak perlu mengambil tindakan sendiri yang malah menimbulkan keresahan dan merusak harmoni kehidupan sosial di Jatim yang sudah berjalan baik.

"Hindari saling menebar kebencian, adu domba dan fitnah antar golongan atau antar umat beragama yang justru merusak sendi kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara, terutama di tahun politik 2018 dan 2019," pungkasnya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi

Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.

Baca Selengkapnya
Berlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat

Berlangsung Lancar dan Haru, Ini Momen Pisah Sambut Kapolsek Medan Barat

Dalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Larang Pegawai Hamil, Kepala Puskesmas Sabokingking Bakal Dicopot

Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
Polisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung

Polisi Bakal Periksa Petugas Damkar Jaktim Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Kandung

Kasus ini mencuat setelah viral pengakuan ibu korban putrinya dilecehkan ayah kandung.

Baca Selengkapnya
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya
Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Polisi TetapkanTersangka Ibu Kandung Bunuh Anaknya Usia 5 Tahun Ditusuk 20 Kali di Bekasi

Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas

Baca Selengkapnya
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri

Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri

Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.

Baca Selengkapnya