Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi malah cabul dan memperkosa, mana slogan mengayomi masyarakat

Polisi malah cabul dan memperkosa, mana slogan mengayomi masyarakat Ilustrasi Pelecehan Seksual. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Sudah menjadi kewajiban polisi menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Melayani dan mengayomi masyarakat pun menjadi slogan yang digembor-gemborkan polisi. Melindungi masyarakat juga menjadi tugas utama polisi.

Namun apa jadinya instansi yang diharapkan menciptakan rasa aman justru menimbulkan rasa ketakutan? Apalagi polisi tersebut melakukan tindakan asusila bahkan memerkosa. Keadaan seperti yang justru kerap terjadi belakangan.

Polisi berperilaku cabul terhadap warganya. Tak jarang polisi juga melakukan tindak pemerkosaan pada gadis di bawah umur.

Seperti yang dilakukan oleh Brigadir M (30), anggota kepolisian Polsek Tampan, dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Pekanbaru, Rabu (15/6) malam. Bintara ini menculik dan memerkosa seorang gadis muda SY (19), warga kecamatan Tampan.

Saat SY melintas di Jalan Naga Sakti, tepatnya dekat Stadion Utama Riau, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, Rabu sore, tanpa alasan yang jelas Brigadir M memberhentikannya yang tengah mengendarai sepeda motor. Menolak ajakan Brigadir M, SY menjerit namun bukannya melepaskan SY, Brigadir M melepaskan tembakan pistol sehingga membuat warga sekitar yang melihatnya tidak berani mendekat.

SY kemudian digiring ke dalam mobil yang di dalamnya sudah ada tiga pria. Gadis berparas cantik itu pun dibawa ke sebuah lokasi yang jauh dari permukiman warga di Kabupaten Kampar.

Di lokasi tersebut, korban mengaku diperkosa Brigadir M. Sedangkan tiga temannya, menunggu di luar mobil. Setelah puas, polisi itu kembali membawa korban ke lokasi sepi dan menurunkannya di daerah Sei Pinang Kabupaten Kampar.

Kejadian memalukan juga dilakukan oleh Brigadir EN, anggota Polantas Polres Batu. Pelaku berusaha mengajak kencan DSS, gadis yang masih duduk di bangku SMK.

Kejadian berawal saat DSS beserta temannya GFR terjaring razia tilang karena melanggar lalu lintas, Sabtu (4/6). Keduanya tidak bisa menunjukan surat-surat berkendara yang lengkap. Walhasil sepeda motor yang dikendarainya diangkut.

Beberapa saat setelah ditilang, DSN mengaku diajak masuk ke ruangan di Pos Polisi Alun-alun Kota Batu sebagai jaminan. Sementara temannya, GFR (21) diminta untuk keluar dan menjauh dari posisi pelaku dan korban.

"Dia biang, 'masak enggak mau disayang sama polisi'. Dia maksa-maksa. Dia mau ngajak. Saya disuruh ikut. Ini (temannya) disuruh keluar. Saya dipaksa-paksa," kata DSN kepada wartawan di sela penyelesaian kasus di Alun-Alun Kota Batu, Kamis (8/6).

Teranyar, seorang polisi Aiptu KA (55) staf Bintara Administrasi Seksi Pengawasan (Bamin Siwas) di Polres Klungkung, juga diketahui melakukan pencabulan. Bahkan, dia sempat mengumbar tembakan saat mencari korban berinisial BW.

Kakak korban, Komang B (27) saat diperiksa selama lebih dari 5 jam di ruang Subdit IV Polda Bali, menyebutkan, adiknya yang berumur 15 tahun ini juga kerap diancam oleh pelaku.

"Saat itu dia (pelaku) datang tanyakan keberadaan adik saya. Dia terus mengancam saat itu," cerita Komang B, Kamis (16/6) usai jeda pemeriksaan di Mapolda Bali.

Lanjutnya, kala itu, terlihat pelaku langsung menarik senjata pistol. Tanpa menyebut jenisnya, Komang sempat ditodong dan diumpat bahwa pelaku akan menghabisi keluarganya kalau tidak diberitahukan keberadaan korban, BW.

"Saya kira dia hanya menggertak saja, terus dia tembakan ke atas. Lanjut pistolnya ditembakkan ke plastik berisi dedak dan sekali kearah kandang ayam di tempat kerja saya," tuturnya.

Dia mengaku, awalnya mengira pistol tersebut tidak berisi peluru. Namun ketika melihat plastik berisi dedak itu berlubang ia pun ketakutan. "Waktu itu dia pakai pakaian polisi dan seminggu setelah kejadian itu dia kembali datang untuk meminta maaf," terangnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Penting Jenderal Polri ini Disorot, Bilang 'Kalau Mau Kaya Jangan jadi Polisi'
Pesan Penting Jenderal Polri ini Disorot, Bilang 'Kalau Mau Kaya Jangan jadi Polisi'

Pesan penting jenderal bintang satu untuk para anggota Polri.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi

Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.

Baca Selengkapnya
Beda Dari yang Lain, Dua Anggota Polisi Ini Lakukan Kegiatan Tak Biasa saat Bertugas
Beda Dari yang Lain, Dua Anggota Polisi Ini Lakukan Kegiatan Tak Biasa saat Bertugas

Momen lucu dua polisi mewarnai gambar di tengah tugasnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pastikan Pemilu Aman, Polisi Gelar Patroli di Jam Rawan Kejahatan
Pastikan Pemilu Aman, Polisi Gelar Patroli di Jam Rawan Kejahatan

Polisi menggelar patroli dengan menyasar sejumlah tempat

Baca Selengkapnya
Bikin Senyum-Senyum, Momen Perwira Polisi dengan Anggota Laporan Pakai Kata-Kata Istilah Saat Tugas di Jalan
Bikin Senyum-Senyum, Momen Perwira Polisi dengan Anggota Laporan Pakai Kata-Kata Istilah Saat Tugas di Jalan

Menariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.

Baca Selengkapnya
Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek
Polisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek

Viral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.

Baca Selengkapnya
Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali
Diduga Sakit Hati, Sekuriti Basarnas Mamuju Tikam Rekan Kerja 32 Kali

Polisi menyebut, ada dua motif pelaku hingga nekat menikam korban sampai 32 kali. Apa itu?

Baca Selengkapnya
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Polisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019

Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.

Baca Selengkapnya
Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda
Diamankan Polisi, Remaja Ini Menangis Histeris saat Permintaan Maafnya Ditolak Ibunda

Ia menangis histeris saat ibunya menolak permintaan maafnya pasca diamankan di kantor kepolisian.

Baca Selengkapnya