PKS gelar aksi bela Rohingya di Monas
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersama dengan beberapa ormas menggelar aksi untuk membela etnis Rohingya di depan patung kuda, Monas. Aksi dimulai pada pukul 09:00 WIB.
Mereka datang dengan membawa spanduk dan bendera. Turut hadir Presiden PKS Sohibul Iman dalam aksi itu, Sabtu (16/9).
Lebih dari 2000 aparat gabungan baik polisi dan juga TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan jalannya aksi tersebut di sekitaran patung kuda dan juga bundaran Hotel Indonesia. Berdasarkan hasil pantauan arus lalu lintas, untuk kendaraan terpantau padat dan lancar.
Sementara itu polisi menutup akses dari jalan merdeka selatan menuju ke arah gambir Mulai pukul 08.00 WIB sampai aksi selesai. Untuk mengantisipasi kepadatan masa yang akan terus berdatangan, pihak kepolisian juga membuka pintu gerbang monas timur atau monas barat daya agar masyarakat yang mengikuti aksi ini tidak menumpuk dan padat di depan patung kuda Jakarta.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKB, khususnya Ketum Cak Imin merupakan orang pertama yang dikunjungi Prabowo usai penetapan sebagai Presiden terpilih di Markas PKB.
Baca SelengkapnyaBahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaPKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaPKS memuji penampilan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan dalam debat terakhir Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca SelengkapnyaPKS mengklaim ikut melahirkan Anies Baswedan sebagai tokoh nasional.
Baca SelengkapnyaHasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
Baca Selengkapnya