Pintu Kamandungan Dibuka Pascakonflik, Keraton Surakarta Diserbu Ribuan Wisatawan
Merdeka.com - Usai konflik internal memuncak pekan lalu, kini pintu utama Kamandungan kembali dibuka. Pembukaan akses utama keraton tersebut dimanfaatkan oleh ribuan wisatawan. Mereka bisa memasuki area keraton peninggalan dinasti Mataram Islam, meski terbatas.
Ketua Eksekutif Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Kasunanan Surakarta, KP Eddy Wirabhumi mengatakan, selama konflik, sejumlah akses masuk keraton memang ditutup. Di antaranya akses masuk museum dan gerbang utama keraton, Kamandungan.
Mulai Selasa 27 Desember kemarin, pintu utama Kamandungan mulai dibuka, sehingga wisatawan bisa masuk hingga Panggung Sangga Buana dan sekitar Sasana Sewaka. Pembukaan kembali Kamandungan, dikatakan Eddy, untuk akses masuk wisatawan ke keraton.
"Hari hari sebelumnya itu banyak wisatawan yang datang dan kecewa. Istilahnya sudah banyak yang ingin liburan ke Keraton Solo, dan ternyata enggak bisa. Banyak yang minta dibuka lagi. Makanya Gusti (GKR Wandansari/Gusti Moeng) melalui rapat dengan para sentana, kemudian diputuskan untuk dibuka," ujar Eddy saat ditemui merdeka.com di pelataran Sasana Sewaka, Rabu (28/12).
Meskipun belum bisa masuk ke museum, namun para pengunjung cukup puas bisa masuk ke dalam keraton yang sejuk dan tentram. Menantu Paku Buwono XII berharap kerinduan warga untuk melihat keraton bisa terobati.
"Ini masuknya gratis, karena belum bisa masuk museum. Pengunjung bisa masuk melalui Kamandungan sampai sini terus balik lagi," katanya.
Menurut Eddy, ada 10 pemamdu wisata yang disiapkan untuk membantu para wisatawan. 5 di antaranya pemandu resmi dari keraton dan 5 lainnya bantuan dari bedaya. Untuk pengunjung dibatasi waktunya, yakni hanya sekitar 15 menit untuk menghindari penumpukan antrian.
"Pembukaan mulai jam 10.00 WIB, tutup jam dua siang. Pembukaan museum sedang kita rundingkan biar bisa dinikmati wisatawan," katanya.
Penyelesaian Konflik
Eddy berharap konflik internal di Keraton Kasunan Surakarta segera berakhir. Ia kini menunggu mediasi yang ditawarkan oleh kepolisian, khususnya Polresta Surakarta. Pihaknya selalu menekankan untuk adanya perdamaian kepada kedua kubu yang bertikai.
"Kita selalu tekankan untuk colling down, untuk ayo dingin, ayo damai, ayo tenang. Insha Allah tenang," tandasnya.
Terkait pertemuan antara pimpinan dua kubu yang berseteru, yakni kubu LDA pimpinan Gusti Moeng dan P XIII Hangabehi, Edy berharap segera terwujud. Sehingga permasalahan tidak semakin melebar dan bisa diselesaikan antara kedua kakak adik.
"Gusti Moeng inginnya, ayo semua menyatu menjadi satu kesatuan. Saling mengisi, karena semua punya kurang dan lebihnya masing-masing," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum Kenangan Semeru menyimpan barang-barang yang bentuknya tak sempurna lagi karena erupsi
Baca SelengkapnyaBerwisata ke Kuningan akan menjadi perjalanan yang dipenuhi keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan menarik penuh kenangan.
Baca SelengkapnyaPemkot Solo dan Kementerian PUPR lebih memprioritaskan Alun-alun Utara dan Selatan untuk revitalisasi awal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi.
Baca SelengkapnyaFatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaKondisi pariwisata di Gunungkidul mulai membaik selepas masa pandemi
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, Pekanbaru memiliki daya tarik yang mampu memikat hati para wisatawan.
Baca Selengkapnyamerdeka.com merangkum informasi tentang 7 wisata Klaten yang hits dan cocok untuk liburan keluarga.
Baca SelengkapnyaBandungan adalah kawasan wisata yang terletak di Semarang, menawarkan keindahan alam menakjubkan.
Baca Selengkapnya