Pilot Anton Gobay yang Ditangkap Polisi Filipina Beli Belasan Senjata Api
Merdeka.com - Polri berkoordinasi dengan Kepolisian Filipina terkait seorang pilot asal Papua Anton Gobay yang ditangkap terkait kepemilikan senjata api. Koordinasi yang dilakukannya ini dengan mengirimkan delapan personel yang dipimpin oleh seorang jenderal bintang satu.
"Tim Mabes Polri berjumlah 8 orang dipimpin Pati berpangkat Brigjen didampingi Athase Polri di bawah koordinasi Div Hubinter bersama Athase Pertahanan dan Perwakilan BIN serta Kemenlu dan KBRI Manila masih melakukan koordinasi dengan otoritas setempat," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Rabu (11/1).
Dia menjelaskan, hasil koordinasi serta pendalaman tersebut didapatkan bahwa Anton Gobay memiliki seorang istri yang bekerja sebagai perawat dan dua orang anak perempuan yang berdomisili di Jayapura.
Selain itu, Anton Gobay membeli senjata api dari seseorang yang menggunakan nama samaran di wilayah Danao City, Provinsi Cebu.
"10 pucuk senpi laras panjang jenis M4 kaliber (5.56), senilai 50.000 Peso, tanpa amunisi, 2 pucuk senpi laras pendek merek Ingram (9mm), senilai 45.000 Peso, tanpa amunisi," pungkasnya.
Sebelumnya, Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Anton Gobay dikabarkan ditangkap oleh Kepolisian Filipina. Kabar ini pun dibenarkan oleh Kadiv Hubinter Irjen Krishna Murti.
"(WNI ditangkap Kepolisian Filipina diduga untuk beli senjata, sudah kordinasi) Sudah, sedang di follow up," kata Krishna saat dihubungi, Senin (9/1).
Saat disinggung apakah bakal memulangkan WNI yang diamankan tersebut. Menurutnya, pihaknya bakal mengikuti proses hukum yang ada di negara itu.
"(Akan pulangkan tersangka) Kan tersangka melakukan kejahatan disana. Ya kita mengikuti proses pidana disana," ujarnya.
Selain itu, jenderal bintang dua ini belum mengetahui untuk apa senjata yang dibelinya itu.
"Baru juga ditangkap. Kan nanti kami koordinasi cari tahu (senjata dipakai untuk apa)," ucapnya.
"Saya sudah perintahkan Atpol Manila bersama PWNI KBRI Manil utk melakukan kordinasi langsung dengan aparat setempat untuk dilakukan pendalaman dan perlindungan WNI (jika memang A1 sebagai WNI)," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pesawat dan Helikopter TNI-Polri menghiasi langit Jakarta sekaligus memeriahkan Upacara HUT ke-78 RI pada Kamis (17/8) lalu.
Baca SelengkapnyaSama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Begini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air disandera KKB di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2) lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua pelajar berinisial MH dan GB atau GE
Baca SelengkapnyaPenerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaHampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.
Baca SelengkapnyaAtang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.
Baca Selengkapnya