Pesawat Batik Air Tujuan Jakarta Batal Terbang dari Bandara Samarinda
Merdeka.com - Pesawat Batik Air ID 6673 dengan nomor register PK-LAJ tujuan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng gagal terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda. Penyebabnya, landasan pacu atau runway Bandara APT Pranoto belum memiliki lampu.
Pembatalan terbang tersebut berawal, penerbangan pesawat Batik Air nomor register PK-LAJ mengalami keterlambatan di bandara Cengkareng dan baru mendarat sekitar pukul 17.52 Wita di Bandara APT Pranoto Samarinda. Padahal pesawat tersebut harus melayani penerbangan dari Bandara APT Pranoto ke Bandara Soekarno Hatta pada pukul 17.45 Wita.
"Benar, batal terbang. Dia (Batik Air) mengalami keterlambatan dari Cengkareng, dan baru mendarat jam 17.45 local time (waktu Samarinda). Sementara, operating hours kita sampai pukul 18.00," kata Kepala UPBU Bandara APT Pranoto, Dodi Dharma Cahyadi, dikonfirmasi merdeka.com malam ini.
Dodi menerangkan, pembatalan tersebut dilakukan mengingat penerbangan dari dan ke Samarinda, masih mengandalkan visual di runway.
"Kan proses handling segala macam, selesai jan 18.30 tadi, itu melebihi batas operasional. Karena kita tidak punya lampu runway, jadi saya putuskan untuk tidak berangkat. Ini demi keselamatan bersama. Ya, karena kita masih mengandalkan visual," ujar Dodi.
Dodi menerangkan, penerbangan sendiri menuju Cengkareng, dijadwal ulang pada Jumat (14/12) pagi besok. Malam ini, pesawat itu, terpaksa menginap di apron, yang juga tidak memiliki penerangan lampu.
"Kita serahkan semua kepada pilot. Istilahnya ragu, ya kita putuskan demi keselamatan semua," terang Dodi.
"Dalam artian, runway tidak kelihatan. Kan runway tidak ada lampu landing dan takeoff. Saya selaku kepala Bandara, menjaga semuanya," jelas Dodi.
Sementara itu, District Manager Lion Air Group Kalimantan Timur, Achmad Affandi memastikan tidak ada penumpang yang terlantar, pasca batalnya penerbangan Batik Air dari Samarinda, tujuan Jakarta sore ini tadi. Semua penumpang tertangani dengan baik.
Batalnya penerbangan, memang diputuskan oleh pilot, setelah runway yang tidak terlihat oleh pilot di malam hari, disebabkan ketiadaan lampu penerangan, yang terpasang di runway.
"Demi keselamatan penerbangan, tidak ambil riisiko karena tidak ada lampu runway. Kami minta maaf kepada semua penumpang Batik Air," kata dia.
Affandi menerangkan, penerbangan ke Jakarta dijadwalkan ulang, dan akan terbang dari Bandara APT Pranoto Samarinda, pada Jumat (14/12) pagi besok, tujuan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng. "Terbang jam 7 pagi," ujarnya.
"Kita fasilitasi semua penumpang, untuk menginap di hotel. Kita fasilitasi juga transportasi malam ini dari bandara ke hotel. Besok juga, dari hotel ke bandara, juga kita fasilitasi transportasi," tambah Affandi.
Menurutnya, sebab terlambat tibanya Batik Air nomor penerbangan ID6670 dari Cengkareng ke Samarinda, disebabkan keterlambatan di Cengkareng. "Iya, karena delay dari Jakarta. Tadi, landing di Samarinda jam 17.38, sementara jam terbang kembali ke Cengkareng jam 17.45. Jadi waktunya mepet," terang Affandi.
"Tadi, penumpang sudah dalam pesawat. Dari pilot mengumumkan, demi keselamatan, tidak berani take off karena tidak ada lampu runway untuk malam hari. Tidak akan ambil risiko. Intinya, semua penumpang kita layani semaksimal mungkin," demikian Affandi.
Diketahui, Batik Air ID6670 dari Cengkareng tujuan Samarinda, mengangkut 101 penumpang. Sebaliknya, Batik Air dengan nomor penerbangan ID6673 tujuan Cengkareng, tercatat ada 118 penumpang.
Sebelumnya, Bandara APT Pranoto di Samarinda, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018 lalu, memang belum memiliki lampu runway, pada landas pacu sepanjang 2.250 meter dan lebar 45 meter itu. Rencananya, lampu runway, baru akan dipasang di 2018 mendatang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaIntip Kekayaan Bos Batik Air yang Pernah Jadi Calo Tiket Pesawat
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sensasi Perjalanan Jakarta-Bandung dengan Pesawat, Berapa Waktu Tempuhnya?
Mode transportasi udara dengan pesawat terbang juga bisa menjadi pilihan berkunjung ke kota kembang.
Baca SelengkapnyaDampak Banjir Semarang, KA Tujuan Jember Terlambat 6 Jam karena Harus Putar Rute
Genangan air mencapai ketinggian lebih dari 10 cm dari bagian rel paling atas.
Baca SelengkapnyaIni Sanksi untuk Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan Kendari-Jakarta dari Kemenhub
Kristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaAngkut 153 Penumpang, Pilot Batik Air Tertidur Sebabkan Pesawat Keluar Jalur di Ketinggian 36.000 Kaki
Penerbangan tersebut dioperasikan oleh dua pilot dan empat kru pramugari.
Baca SelengkapnyaDua Pilot Batik Air Ketiduran Saat Bertugas, Ternyata Segini Jam Kerja hingga Gajinya
Kemenhub meminta maskapai untuk memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat.
Baca Selengkapnya