Pesan BPOM: Hati - Hati saat Vaksinasi Covid-19 Lansia di Atas 70 Tahun
Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan ermergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia di atas 60 tahun. Namun Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito menyampaikan pesan khusus.
Dia meminta vaksinasi Covid-19 terhadap lansia di atas 70 tahun dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Sebab, vaksin Covid-19 Sinovac yang digunakan saat ini berdasarkan hasil uji klinik fase tiga di Brasil hanya untuk lansia 60 sampai 70 tahun.
"Artinya, apabila diberikan kepada usia lansia di atas 70 tahun memerlukan pertimbangan khusus, spesifik individu pada saat screening dengan kehati-hatian," katanya dalam konferensi pers melalui YouTube BPOM RI, Minggu (7/2).
Penny menegaskan, BPOM tidak melarang penggunaan vaksin Covid-19 untuk lansia di atas 70 tahun. Dia hanya mengingatkan, proses vaksinasi Covid-19 terhadap lansia di atas 70 tahun harus didampingi serius oleh dokter terkait.
"Di atas 70 tahun tentu ada pertimbangan khusus, pendampingan dari dokter dan melakukan screening saat pemberian vaksin tersebut. Jadi artinya, bukan dilarang di atas 70 tahun," ujarnya.
BPOM telah memberikan izin penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac untuk lansia di atas 60 tahun. Keputusan ini berangkat dari data 47,3 persen kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia merupakan lansia.
"Menjadi keharusan tentunya bagi pemerintah untuk menetapkan memberi pemberian penggunaan vaksin yang tersedia yaitu saat ini adalah CoronaVac menjadi prioritas untuk juga diberikan kepada kelompok lansia," ujarnya.
Penny menyebut, izin penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia dikeluarkan pada 5 Februari 2021. Penerbitan ini dilakukan setelah mendapat data hasil uji klinik fase 1 dan 2 vaksin Sinovac untuk lansia di China serta uji klinik fase 3 di Brasil.
Data hasil uji klinik fase 1 dan 2 di China menunjukkan, kadar antibodi atau imunogenisitas lansia berada pada angka 97,96 persen setelah dilakukan dua kali penyuntikan vaksin Sinovac dengan rentang waktu 28 hari. Uji klinis dilakukan kepada 400 lansia.
Sedangkan hasil uji klinik fase 3 di Brasil menunjukkan lansia berada dalam kondisi aman dan tidak menimbulkan efek samping serius derajat ketiga setelah dilakukan dua kali penyuntikan. Uji klinik fase 3 di Brasil melibatkan 600 lansia.
"Telah diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin ini kepada orang 60 tahun ke atas aman dan tidak ada efek samping serius derajat ketiga yang dilaporkan," jelasnya.
Penny juga mengatakan bahwa vaksin Sinovac untuk lansia di atas 60 tahun memiliki efek samping.
"Efek samping umum yang terjadi adalah ringan yaitu nyeri, ruam, demam, bengkak, merah pada kulit dan sakit kepala," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMasa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.
Baca Selengkapnya