Pernyataan Lengkap Presiden Jokowi Terkait Evaluasi Penerapan PSBB
Merdeka.com - Salah satu langkah yang diambil pemerintah untuk menekan penyebaran virus Corona atau Covid-19 adalah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Data pemerintah, empat provinsi dan 72 kabupaten/kota sudah melaksanakan PSBB.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun meminta agar kebijakan dievaluasi secara detail. Tidak hanya yang sudah melakukan PSBB, beberapa daerah yang tidak menerapkan PSBB pun agar melakukan evaluasi dengan baik.
"Kita ingin ada sebuah evaluasi yang detil pada provinsi kabupaten dan kota mengenai data trend penambahan atau penurunan kasus positif baru di setiap daerah, baik yang menerapkan PSBB maupun tidak," kata Jokowi dalam membuka rapat terbatas terkait Evaluasi Pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar melalui siaran telekonference di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (12/5).
Dia menjelaskan efektivitas daerah yang melakukan PSBB untuk menekan penyebaran Covid-19 berbeda-beda. Karena pelaksanaan penerapan di setiap wilayah berbeda-beda. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menjelaskan ada beberapa daerah yang alami penurunan kasus setelah menerapkan PSBB.
"Ada daerah yang penambahan kasusnya turun tetapi juga belum konsisten dan masih fluktuatif juga ada daerah yang penambahan kasusnya tidak mengalami perubahan seperti sebelum psbb. Hal seperti ini perlu digarisbawahi ada apa Kenapa," jelas Jokowi.
Tidak hanya daerah PSBB lakukan evaluasi. Tetapi pemerintah juga akan melakukan penilaian untuk daerah yang tidak melakukan PSBB. Karena Jokowi melihat ada daerah yang tidak menerapkan PSBB namun berhasil mengendalikan penyebaran wabah Corona.
"Karena itu kita juga evaluasi baik provinsi kabupaten kota yang tidak memperlakukan PSBB tetapi juga menjalankan kebijakan physical distancing, menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari," jelas Jokowi.
Jokowi pun minta pada jajarannya untuk membandingkan daerah yang menerapkan PSBB atau tidak. Sebab dia melihat ada beberapa wilayah lakukan inovasi untuk penerapan kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat.
Kemudian Jokowi juga minta kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 untuk lakukan percepatan penanganan Covid-19 serta fokus di wilayah Jawa. Hal tersebut bertujuan agar menekan angka kasus positif dan meninggal di Jawa yang masih tinggi.
Korban Terbanyak di Pulau Jawa
Kepala Negara menjelaskan, berdasarkan data saat ini, 70 persen kasus positif Covid-19 berada di Pulau Jawa. Demikian pula angka kematian terdapat 82 persen.
"Untuk itu saya minta gugus tugas untuk memastikan pengendalian covis di 5 provinsi pulau Jawa betul-betul dilakukan secara efektif terutama dalam waktu 2 minggu ke depan ini kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," ungkap Jokowi.
Kemudian terkait manajemen PSBB Jokowi minta kepada daerah tidak terjebak dengan batasan administrasi pemerintahan. Sebab itu Jokowi meminta agar manajemen antardaerah bisa dilakukan untuk penanganan Covid-19.
Dalam penerapan dan disiplin PSBB, setiap daerah harus saling terhubung. Sehingga manajemen antar daerah menjadi terpadu. Seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang yang sudah saling terkait untuk mengatur mobilitas sosial di masyarakat untuk cegah penyebaran Covid-19.
"Sudah dilakukan Jabodetabek ini saling kait mengkait sehingga pengaturan mobilitas sosial dari masyarakat bisa terpadu dan lebih baik," ungkap Jokowi.
Kemudian Jokowi juga mengingatkan pada kepala daerah agar wacana pelonggaran kebijakan PSBB tidak dilakukan tergesa-gesa dan hati-hati. Dia menjelaskan keputusan untuk merelaksasi harus dikaji kembali secara detail berdasarkan data di lapangan. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari bertambahnya pasien Covid-19.
"Mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB," tegas Jokowi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menelusuri Perbedaan Perolehan Suara PSI antara C1 dan Data Sirekap
Pada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaSurvei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaKepuasan Kinerja Presiden Jokowi di Jatim Capai 85,9 Persen, Alasan Terbanyak Membantu Rakyat Kecil
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi Ingin Masyarakat Lokal Kalimantan Dapat Persentase Khusus dalam Seleksi CPNS di IKN Nusantara
Jalur seleksi CPNS yang diprioritaskan untuk masyarakat lokal Kalimantan
Baca Selengkapnya