Perkosaan siswi SMP oleh paman terbongkar dari kecurigaan gurunya
Merdeka.com - Terbongkarnya kasus perkosaan yang dialami seorang siswi yang masih duduk di bangku SMP berinisial V (14) oleh pamannya sendiri, Rasyid (54), lantaran kecurigaan para guru yang melihat tingkah korban dan pelaku. Sebab, pelaku memaksa korban saat menjemputnya pulang dari sekolah.
Kapolres Banyuasin AKBP Julihan Muntaha mengungkapkan, dari penjelasan saksi, guru korban berhasil mendesak korban untuk mengaku perihal kelakuan pelaku terhadapnya selama ini. Korban akhirnya mengaku kerap dipaksa melayani nafsu bejat pelaku sejak masih duduk di bangku kelas VI SD.
Kemudian pihak sekolah meminta tolong kepada anggota TNI yang kebetulan mengantar anaknya ke sekolah untuk membawa korban pulang ke rumahnya. Saat tiba di rumah korban, tersangka menarik korban secara paksa sehingga terjadilah tarik-menarik antara tersangka dan anggota TNI itu.
Dengan modal pernyataan dari korban dan sikap kasar tersangka, para guru melaporkan kasus ini ke keluarga korban. Lalu, pihak keluarga melapor ke polisi.
"Ini karena kecurigaan dari guru di sekolah korban. Ternyata, korban sudah diperkosa oleh tersangka yang tak lain adalah pamannya sendiri," ungkap Julihan, Rabu (2/9).
Selama ini, tersangka dikenal sebagai pengganti ayah korban yang sudah lama meninggal dunia. Sikapnya kelihatan mengayomi tetapi justru menjadikan keponakannya sebagai budak seks.
"Tersangka sudah mengakui perbuatannya," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, V (14) menjadi budak seks pamannya sendiri, Rasyid (54) selama tiga tahun terakhir atau sejak korban masih duduk di bangku kelas VI SD. Perkosaan pertama kali dilakukan tersangka di kebun karet miliknya.
Korban dipaksa diajak dan di lokasi itu terjadilah perbuatan biadab tersebut. Korban tidak berani mengadu karena diancam akan dibunuh. Setelah dilaporkan pihak keluarga ke polisi, pelaku akhirnya diringkus di kediamannya di Desa Kenten Laut, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaAnak pelajar sebagai korban tindak kekerasan dan perundungan harus mendapat penanganan yang tepat
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya dianiaya berkedok hukuman ala seniornya.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaSeorang siswi kelas 2 SMK melahirkan lalu menyembunyikan bayinya dalam koper hingga meninggal dunia.
Baca Selengkapnya