Perkembangan Penanganan Mingguan Membaik Bukti Ketahanan Kesehatan Meningkat
Merdeka.com - Perkembangan penanganan COVID-19 minggu ini, patut mendapat apresiasi. Pada penambahan kasus, trennya menurun dan angkanya cenderung mengecil dibandingkan minggu lalu.
"Bisa kita lihat dari tren kenaikan kasus mengalami penurunan sebesar 11,9 persen dibandingkan Minggu sebelumnya," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/3/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Pada minggu ini, terdapat 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Yakni Kalimantan Selatan naik 221 (1.282 vs 1.503), Sumatera Selatan naik 173 (342 vs 515), Riau naik 116 (776 vs 892), Kepulauan Riau naik 96 (87 vs 183) dan Sumatera Barat naik 72 (590 vs 662).
Selanjutnya melihat perkembangan angka kematian minggu ini, menhgalami penurunan sebesar 34,1%. Pada minggu ini terdapat 5 provinsi dengan angka kenaikan tertinggi. Secara berurutan, yakni Jawa Barat naik 18 (197 vs 215), Sumatera Selatan naik 14 (17 vs 31), Aceh naik 7 +0 vs 7), Riau naik 6 (16 vs 22) dan Kalimantan Selatan naik 5 (23 vs 28).
Selanjutnya pada kesembuhan mingguan, minggu ini mengalami penurunan lagi sebesar 19,2%. Hal ini dapat terjadi karena kasus positif juga mengalami penurunan. Meski demikian apresiasi ditujukan pada 5 provinsi dengan kenaikan kesembuhan tertinggi mingguan. Diantaranya Sumatera Selatan naik 379 (279 vs 658), Jawa Tengah naik 268 (4.963 vs 5.231), DI Yogyakarta naik 254 (924 vs 1.178), Kalimantan Timur naik 230 (2.403 vs 2.633) dan Sulawesi Tengah naik 127 (406 vs 533).
Melihat data perkembangan penanganan mingguan ini, Indonesia masih lebih baik. Karena di tengah kasus dan kematian global yang meningkat, dan beberapa negara harus kembali mengambil kebijakan lockdown, Indonesia mampu mempertahankan penurunan kasus positif dan kematian sejak awal Februari 2021.
Kondisi ini menandakan, sudah 2 bulan Indonesia dapat menjaga kolaborasi yang baik antara pemerintah Dan masyarakatnya. Dan ini juga membuktikan bahwa ketahanan kesehatan masyarakatnya semakin meningkat dan kuat menghadapi serang virus ini.
"Ini adalah modal kita bersama untuk menyongsong masa depan asalkan kita mau, mampu dan serius menjalankan usaha pengendalian COVID-19 secara konsisten. Sama seperti usaha kita selama 2 bulan terakhir ini," pungkas Wiku.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Membuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk itu melalui kerja sama ini diharapkan dapat membantu layanan kesehatan di Lapas Cibinong menjadi lebih optimal.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKetahui sejumlah masalah kesehatan kesehatan yang perlu diwaspadai akibat kebiasaan duduk terlalu lama yang kita miliki.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya