Merdeka.com - Saori Ishii, korban pemukulan sopir taksi online, JFJ sekaligus kekasihnya mengaku sempat meminta putus. Permintaan itu dilakukannya karena dia tak tahan kerap menerima sejumlah tindak kekerasan.

Awalnya Saori sempat meminta putus dari JFJ sebelum terjadi penganiayaan. Namun, jawaban yang dia terima justru kata-kata kotor.

"Pada jam 2 malam, saya itu sudah minta putus. Terus saya dengar jawaban yang tidak menyenangkan dan keluar kata-kata kasar dan kotor dari mulutnya," ungkap Saori saat jumpa pers di RS Tria Dipa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (25/10).

Setelah terjadi pertengkaran JFJ meminta untuk mengambil barang-barang pribadinya yang tertinggal di apartemen. Oleh Saori, JFJ diminta tak menetap di sana. Yang membuat Saori emosi ketika melihat kulkas dan meja makan berantakan.

Akhirnya terjadi keributan hingga Saori mengalami kekerasan. Dengan kondisi terluka parah, Saori akhirnya berhasil melarikan diri dan sempat meminta pertolongan. Oleh keamanan apartemen, korban dan pelaku dibawa menuju rumah sakit terdekat.

"Saya dan dia diajak ke rumah sakit sama sekuriti, jadi bukan inisiatif dia. Setelah itu saya enggak tahu dia gimana. Saya tahu dia tersangka juga dari media sekitar jam 7 malam," tuturnya.

Rupanya, hubungan kedua Saori dengan JFJ juga tak mendapat restu orangtua lantaran kondisi ekonomi JFJ belum stabil. "Hubungan mereka kurang disetujui karena pacar Saori belum stabil. Dulu pelaku sempat punya usaha dari orangtuanya tapi usaha itu enggak jalan," kata salah satu sahabat Saori, Even Kurniawan kepada merdeka.com di RS Tria Dipa, Jakarta Selatan, Senin (24/10).

Even menambahkan, selama pacaran Saori memang sudah tak tahan dengan kelakuan JFJ. "Korban sebelum dianiaya sempat mutusin pelaku JFJ melalui Line. Tapi JFJ belum terima," tandas Even.