Peringati Hari Kanker Sedunia, Pasien hingga Penyintas Ikuti Kegiatan Lari
Merdeka.com - 3.000 pelari yang terdiri dari pasien, penyintas kanker, komunitas lari, masyarakat umum, dokter, perawat, staf hingga manajemen Siloam Hospitals Group ambil bagian dalam kegiatan lari bertema MRCCC Run for Hope 2020, Minggu kemarin. Kegiatan ini sebagai dukungan terhadap pasien dan penyintas kanker serta memperingati Hari Kanker Sedunia. Rute lari dari The Plaza Semanggi–Patung Pemuda Membangun, Senayan kemudian kembali ke The Plaza Semanggi.
"Ini merupakan tahun kedua MRCCC Run for Hope 5K diadakan. Pada kesempatan kali ini, kami mengusung tema fun run yang seru dan atraktif, di mana di setiap titik terdapat aktivitas menarik yang melibatkan pelari," kata CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, Susilawati Arifin Bolang dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (24/2).
Pada titik pertama terdapat Confetti Zone, selanjutnya di titik kedua diramaikan dengan penampilan marching band. Di titik tiga dan empat pelari melihat fun fact terkait dengan penyakit kanker. Sedangkan di titik terakhir pelari memberikan dukungannya kepada para penyintas kanker melalui cap tangan di Pledge Againts Cancer.
"Melalui kegiatan ini, kami juga berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyakit kanker, sembari mengobarkan semangat bagi para pejuang kanker di Indonesia agar tetap menjalani hidup sehat dan produktif," lanjutnya.
Menariknya pelari yang mendaftar berkesempatan memilih warna jersey yang mewakili beberapa jenis kanker, yaitu pink (kanker payudara), biru tua (kanker kolorektal) dan ungu mewakili penyakit kanker secara keseluruhan.
"Warna jersey tersebut kami pilih sesuai dengan program kerja MRCCC Siloam Hospitals Semanggi yang pada tahun ini berfokus mengembangkan pengobatan dan perawatan penyakit kanker terbanyak nomor dua dan tiga secara insiden, yaitu kanker payudara dan kanker kolorektal. Kedua jenis kanker tersebut dapat dicegah, dideteksi dini, dan diobati," jelas Direktur MRCCC Siloam Hospitals Semanggi Adityawati Ganggaiswari, M. Biomed.
Selain lari, sebelumnya juga digelar diskusi dan edukasi kesehatan tiroid pada 8 Februari 2020. Kemudian tanggal 12 Februari acara Hair to Share, yaitu acara pemotongan rambut yang hasilnya akan didonasikan untuk pasien kanker yang membutuhkan wig melalui Yayasan Kanker Indonesia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca Selengkapnya7 Hal Sehari-Hari yang Tak Disangka Bisa Jadi Penyebab Kanker
Kesalahan gaya hidup yang kita miliki bisa menjadi penyebab sejumlah masalah kesehatan termasuk munculnya kanker.
Baca SelengkapnyaBundaran HI Pagi Ini Usai Perayaan Tahun Baru 2024, Warga Keluhkan Beberapa Taman Rusak
Agus menyayangkan aktivitas warga malah merusak taman. Padahal harusnya, perayaan tahun baru tak merusak taman di sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh
Suasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.
Baca Selengkapnya30 Pantun Menyambut Ramadhan Lucu yang Bikin Semangat di Bulan Suci
Merdeka.com merangkum informasi tentang 30 pantun menyambut Ramadhan yang lucu dan bikin semangat di bulan suci.
Baca Selengkapnya40 Pantun Pengantin Baru Lucu dan Bermakna, Cocok sebagai Ucapan sekaligus Hiburan
Merdeka.com merangkum informasi tentang pantun pengantin baru lucu dan bermakna.
Baca SelengkapnyaPesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaBerjuang Lawan Kanker, Perempuan Ini Tak Kuasa Tahan Tangis Relakan Rambut Indahnya
Tak ada yang tahu kemana nasib membawa hidup seseorang di masa depan.
Baca SelengkapnyaOPINI: Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca Selengkapnya