Periksa Ajudan dan ART Ferdy Sambo, Komnas HAM Dapat Kemajuan Signifikan
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kelar melakukan pemeriksaan terhadap satu ajudan dan Asisten Rumah Tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J atau Yoshua. Hasilnya, didapati kemajuan yang dinilai cukup signifikan.
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyampaikan, pihaknya memulai pemeriksaan terhadap ajudan dan ART Irjen Ferdy Sambo sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kami meminta keterangan dari sejumlah pihak. Yang pertama adalah ADC dari Irjen Ferdy Sambo, kedua adalah asisten rumah tangga dari Ferdy Sambo dan Bu Putri, terus satunya itu enggak datang yaitu petugas kesehatan yang ada hari Jumat, melakukan tes PCR kepada beberapa orang yang ada di rumah pribadi yang ada di Jalan Saguling," tutur Beka di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (1/8).
Menurut Beka, pihaknya telah memperoleh bukti tambahan terkait dengan tes PCR yang dilakukan rombongan Irjen Ferdy Sambo. Termasuk juga hasil penyusunan kerangka waktu aktivitas para pihak yang sudah dan akan menjalani pemeriksaan di Komnas HAM.
"Itu kira-kira proses hari ini, kemudian memang kami mendapatkan kemajuan yang cukup signifikan. Karena melengkapi keterangan yang sudah disampaikan pada minggu lalu yang sudah disampaikan oleh ADC-ADC yang lain," kata Beka.
Polisi melakukan pemeriksaan terhadap sopir dari Irjen Ferdy Sambo dan petugas yang melakukan tes PCR Covid-19 terkait kasus kematian Brigadir J atau Yoshua. Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyebut bahwa prosesnya sejauh ini masih berlangsung.
"Di Bareskrim, sementara berlangsung," tutur Andi saat dikonfirmasi, Senin (1/8).
Menurut Andi, kedua saksi tentunya menghadap penyidik dalam rangka memberikan keterangan yang dibutuhkan, dalam upaya pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
"Petugas Smart Co Lab yang melakukan PCR dan sopir IJP FS saat hari kejadian," jelas Andi.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memeriksa satu ajudan serta asisten rumah tangga (ART) Irjen Pol Ferdy Sambo hari ini, Senin, (1/8/2022) untuk mengusut kasus penembakan Brigadir J.
Ajudan dan sejumlah ART hadir sekitar pukul 10.15 Wib, mereka datang dengan pengawalan ketat dari petugas security Gedung Komnas HAM.
Ajudan Irjen Ferdy Sambo kembali diperiksa Komnas HAM karena tidak hadir dalam pemeriksaan sebelumnya, Selasa, (26/7/2022). Sementara terlihat juga seorang wanita yang menggunakan baju putih dan kerudung hitam ikut dalam rombongan itu tersebut.
Berselang beberapa waktu juga terlihat Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan yang tiba sekitar pukul 11.22 Wib. Kehadirannya untuk mendampingi pemeriksaan hari ini.
"Iya dampingi," ucap Ramadhan saat ditanya awak media.
Sedangkan terkait pemeriksaan, Ramadhan masih enggan untuk memberikan komentar. Dia mengatakan akan angkat bicara apabila pemeriksaan hari ini sudah selesai.
"Nantinya saya sampaikan," ucapnya.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung (MA) menganulir vonis hukuman mati Fredy Sambo. Eks Kadiv Propam Mabes Polri hanya diganjar pidana penjara seumur hidup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Perika Mantan Anggota TPF Pembunuhan Munir, Apa yang Digali?
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca Selengkapnya