Perhimpunan Mahasiswa Katolik: Umat Tetap Tenang Tingkatkan Kewaspadaan Bersama
Merdeka.com - Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Makassar, Herianto Ebong, mengutuk keras kejadian diduga bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
"Kami tegas mengutuk tindakan pemboman ditengah umat mengawali pekan suci umat Katolik dengan misa perayaan Minggu Palma untuk menyambut paskah," kata dia dalam siaran pers diterima, Minggu (28/3).
Simak pula ayat-ayat alkitab di Merdeka.com.
Menurut Herianto, dalam suasana umat Kristiani memasuki Pekan Suci, tak dinyana malah terjadi tindakan yang tidak manusiawi yang merusak hikmat suasana pekan suci sekaligus harmoni keragaman anak bangsa di Sulawesi Selatan khususnya di kota Makassar.
"Kami kutuk siapapun pihak serta oknum yang berada di balik aksi teror ini sebagai sebagai pihak yang melakukan tindakan anarkis dan destruktif yang menebar ketakutan dan menciptakan psikologis masyarakat untuk saling mencurigai dengan tindakan bom bunuh diri ini," tegas Herianto.
Dia menceritakan, insiden terkait di Gereja Katedral Makassar terjadi sekira pukul 10.30 WITA bertepatan dengan kegiatan misa ketiga sedang berlangsung. Terkait situasi saat ini, dia berharap pihak berwenang langsung melakukan investigasi lebih dalam untuk adanya proses hukum lebih lanjut terhadap kasus ini.
"Jadi kami mengimbau umat untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan bersama," harap dia.
Lebih jauh, Herianto enggan berkomentar mengenai atribut terduga pelaku. Hanya saja, saat ini dua korban meninggal dunia adalah diduga pelaku dan satu petugas gereja mengalami luka yang dilarikan ke rumah sakit.
"Kami telah menghubungi dan berkoordinasi pihak berwajib, serta siap untuk memberikan seluruh bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk proses investigasi," Herianto menandasi.
Reporter: Ditto Radityo (Liputan6.com)
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaPengangkatannya sebagai putra mahkota sempat mengundang polemik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika bertemu pertama kalinya, pelaku dan korban langsung memutuskan untuk berpacaran sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaIren Maulana mengaku belum menerima upah meski tugasnya telah selesai.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaSidang Putusan Gugatan Firli dipimpin oleh hakim tunggal Imelda Herawati telah membuka proses sidang.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang berangkat kuliah dengan jalan kaki tiba-tiba diadang oleh pelaku.
Baca Selengkapnya