Perampok yang ditembak mati kelompok Demak
Merdeka.com - Lima orang perampok antar provinsi berhasil ditangkap oleh jajaran Subdit Reserse Mobil Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Seorang perampok tewas ditembak karena menyerang petugas dengan senjata api.
"Kawanan yang kami tangkap ini terlibat dalam aksi pencurian kekerasan yang terjadi tanggal 19 Agustus 2011 lalu di Kapuk Muara, Cengkareng, Jakarta Barat," kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Herry Heryawan, Sabtu (28/4) malam.
Para pelaku yang ditangkap yaitu Cecep (42), Imam (45), Sihombing (34), Roy pandu (35), dan Bambang, pimpinan kelompok asal Demak yang tewas ditembak. Mereka ditangkap di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Petugas menyita sebuah senjata api jenis FN, mobil pick up, dan sepeda motor. Ditambahkan Herry, senjata api itu selalu dipegang oleh Bambang yang merupakan ketua kelompok tersebut.
"Kami sudah berikan tembakan peringatan, cuma nggak dihiraukan oleh dia," kata Herry.
Sebelumnya, polisi mengejar para perampok dari Tol Bekasi. Para tersangka yang menumpangi mobil Avanza kabur melalui Jalan Wijaya, lalu tertangkap di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kawanan ini pernah merampok WN Korea di Kapuk Muara, Jakarta Barat, gudang kain rajut di Jalan Kapuk Muara nomor 3, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam tradisi lokal masyarakat Batak, terdapat upacara khusus untuk orang tua sebagai bentuk penghormatan dan balas budi.
Baca SelengkapnyaMakan Bajamba merupakan tradisi makan bersama yang dilaksanakan oleh masyarakat Minangkabau
Baca SelengkapnyaTidak hanya orang Jawa yang memiliki budaya Nyambat, melainkan warga Betawi juga melakukan hal ini sejak lama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tradisi Marsuap jadi tradisi ziarah khas warga Batak.
Baca SelengkapnyaTradisi ini terus dilestarikan masyarakat Sedulur Sikep agar tidak punah
Baca SelengkapnyaOlop-Olop Bolon, acara pesta rakyat sebagai ungkapan rasa syukur atas berkat yang melimpah milik masyarakat Batak
Baca SelengkapnyaKesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah sangat melekat di masyarakat Nias hingga sudah menjadi simbol dan budaya yang dihadirkan dalam acara-acara adat.
Baca SelengkapnyaSecara tradisional, mereka tinggal di sebuah rumah kayu yang bentuknya memanjang.
Baca Selengkapnya