Penyalur Amunisi KKB Mengaku sudah Jual Ratusan Butir, Satunya Rp200 Ribu
Merdeka.com - Seorang warga sipil berinisial LT, penyalur amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) diketahui sudah menjual 160 butir. Harga satuannya Rp 200 ribu.
LT diringkus setelah polisi mengamankan ASN berinisial AN di Kabupaten Yalimo, Papua, yang membawa 615 amunisi kaliber 5,6, Rabu (29/6) lalu.
"Ya kembali kami berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku T (LT), atas hasil pengembangan dari pemeriksaan AN," kata Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani, Selasa (5/7).
LT ditangkap pada Sabtu (2/6) lalu. Dari hasil pemeriksaan terhadap LT, ia merupakan penyalur amunisi bagi AN.
"Dari hasil pemeriksaan sementara T ini yang memberikan 160 butir amunisi ke AN, jenis amunisinya itu kaliber 5,6," tegas Rahmadani.
Saat ini LT sudah diamankan di Polda Papua, sementara kasus ini sedang dikembangkan untuk mengetahui sumber dana dari pembelian amunisi tersebut.
"Keterangan dari AN itu satu butir amunisi dibeli dengan harga Rp200 ribu, kalau 615 butir berarti sekitar Rp123 juta. Nah ini yang sedang kita telusuri sumber dananya dari mana," tutur Direktur Kriminal Umum Polda Papua.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBegini jadinya seorang penjahat kasus kejahatan serius disuapi polisi usai ditembak kakinya.
Baca SelengkapnyaSebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaUang Rp150 juta yang diminta dari korban ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
Baca SelengkapnyaKedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaDua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaSeperti diketahui besok merupakan hari pemungutan suara secara serentak di seluruh Indonesia
Baca Selengkapnya