Pengungsi Rohingya Dinilai Kerap Berulah, Nelayan Aceh Mulai Jenuh Menolong
Merdeka.com - Nelayan Aceh mulai jenuh menolong pengungsi Rohingya yang ditemukan di tengah laut. Mereka mengaku enggan membantu dengan alasan para pengungsi Rohingya itu kerap membuat onar dan melarikan diri dari tempat penampungan.
"Nelayan mulai enggan menolong. Alasannya karena jenuh dengan keberadaan Rohingya ini. Misalnya, kalau sudah ditolong mereka malah sering kabur ke luar," kata Sekretaris Panglima Laot Pidie Marfian kepada merdeka.com, Selasa (27/12).
Bahkan, menurut Marfian, keberadaan 185 orang Rohingya yang terdampar di pesisir pantai Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, kemarin sebenarnya telah diketahui sejumlah nelayan setempat sejak sebulan lalu. Kapal yang membawa ratusan pengungsi itu dikabarkan telah tampak terombang-ambing di sekitar perairan laut Pidie.
"Di dalam kapal tersebut ada anak-anak, perempuan, dan laki-laki. Tapi nelayan kita tidak berani untuk membawa mereka ke daratan," ujarnya.
Hingga akhirnya, pada Senin (26/12) sore, 185 pengungsi Rohingya terdampar di pesisir Ujong Pie, kala seluruh nelayan berhenti melaut karena sedang memperingati 18 tahun tsunami Aceh.
Setiba di darat sebagian dari mereka dalam kondisi lemas. Masyarakat membantu memberikan makanan dan minuman. Pengungsi dalam keadaan kritis dibawa ke puskesmas terdekat. Saat ini pengungsi Rohingya telah dipindahkan ke area SMP 2 Muara Tiga.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaBadan SAR Nasional Banda Aceh kembali menemukan enam mayat diduga pengungsi Rohingya mengapung di perairan laut Kecamatan Indra Jaya, Aceh Jaya, Senin (25/3).
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaKetiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca Selengkapnya