Pengamat klaim jumlah pemilih gemar terima 'amplop' berkurang
Merdeka.com - Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei PolMark Research Center (PRC) Indonesia, Eep Saefulloh Fatah, menyebut ada perkembangan cukup menggembirakan terkait politik uang di berbagai wilayah Indonesia. Menurut dia, jumlah masyarakat pemilih yang gemar menerima uang dan memilih kandidat memberi semakin kecil.
"Di banyak tempat di Indonesia, jumlah mereka, masyarakat pemilih yang mengatakan akan menerima uang dan memilih yang memberi itu amat sangat kecil. Di Jakarta kemarin misalnya, 7,4 persen saja orang yang mengatakan demikian," ujar Eep, di Gelora Manahan, Solo, Minggu (14/1).
Di luar Jakarta, kata Eep, jumlahnya di bawah hanya sepuluh persen. Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan 5 tahun lalu yang mencapai 17 hingga 22 persen.
"Mereka yang menerima uang, memilih yang memberi," katanya.
Kondisi tersebut, lanjut Eep menyebabkan banyak politisi dan partai merasa politik uang tersebut cara yang efektif untuk meraup suara. Namun saat ini, anggapan tersebut tidak berlaku lagi.
Terkait hasil lengkap survei lembaga yang dipimpinnya, Eep mengatakan baru akan merilisnya setelah survei terakhir.
"Nantilah hasilnya akan kita sampaikan setelah survei terakhir. Saya nanti akan bolak balik ke Jawa Tengah," kilahnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta Gelar Pasar Murah, Catat Lokasi dan Waktunya
Pasar murah di Jakarta digelar mulai 26 Februari sampai 9 Maret 2024
Baca SelengkapnyaPegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Kemenhub: 27,7 Juta Orang Belum Bisa Terangkut Kereta Api di Musim Mudik Lebaran 2024
Prediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya193 Juta Orang Diprediksi Mudik, Kemenhub Tambah 2.000 Penerbangan
Budi memprediksi adanya kenaikan jumlah pemudik di momen lebaran tahun 2024 mencapai 193 juta penumpang.
Baca SelengkapnyaJeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia
Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca SelengkapnyaVolume Kendaraan Meninggalkan Jakarta saat Libur Natal Meningkat, Ini Rinciannya di 5 Gerbang Tol
Volume kendaraan keluar dari Jakarta melalui lima gerbang tol mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya