'Penculikan' Sultan Ternate dilatarbelakangi perebutan tahta
Merdeka.com - Sultan dari Kesultanan Ternate, Mudaffar Sjah (80) 'diculik' oleh anak dari pihak istri ketiga saat tengah berada di rumah istri keempat, Boki Ratu Nita Budi Susanti di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan. Ratu, yang kemudian melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan, mengakui kisruh tersebut dilatarbelakangi perebutan tahta.
Kepada merdeka.com, Ratu mengatakan Wiriawati (anak Sultan dari istri ketiga) tidak terima atas pengesahan putra kembar dari istri keempat sebagai penerus tahta. Padahal, kata Ratu, dialah yang ditetapkan sebagai permaisuri pada tahun 2000 silam.
"Zulkanain (suami Wiriawati/ menantu Sultan) itu otak pelakunya," kata Ratu saat dihubungi merdeka.com, Senin (24/11).
Menurut Ratu, Wiriawati ingin saudaranya, Firmansyah, yang dijadikan penerus tahta selanjutnya. "Dia membawa sekitar 30 orang ke rumah saya untuk mengambil paksa Sultan," ujar Ratu yang pernah menjadi anggota Fraksi Partai Demokrat DPR periode 2009-2014 ini.
Sebelumnya, Ratu melaporkan Wiriawati dan beberapa orang ke Polres Jakarta Selatan karena telah mengambil paksa Sultan Ternate dari rumahnya di Vila Cinere Mas, Jakarta Selatan. Ratu melaporkan Wiriawati dkk dengan pasal penculikan.
Karena, menurut Ratu, pihak istri ketiga Sultan juga merusak rumah dan mobilnya, mereka juga dilaporkan dengan pasal perusakan.
Sementara itu, saat ditemui di RS Pondok Indah, tempat Sultan dirawat, Wiriawati mengatakan hanya ingin merawat Sultan di rumah sakit karena sakit keras. Menurut Wiriawati, istri keempat Sultan tidak membawa ke rumah sakit sehingga keluarga takut kondisi Sultan bertambah parah. Dia menyebut bapaknya sedang mengalami infeksi akut di livernya.
Sedangkan, menurut Ratu, sakit keras hanyalah kesan yang dibuat-buat Wiriawati agar bisa 'menculik' Sultan. Ratu menyebut Sultan hanya sakit demam yang menyebabkan komplikasi ke lambung, ginjal dan kadar gula darah.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia tak menyangka menikah dengan anak tunggal memiliki banyak kebebasan.
Baca SelengkapnyaIa tewas sesaat setelah melakukan serangan kepada tentara penjajah
Baca SelengkapnyaDi usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca SelengkapnyaKeempat rekan tersangka turut menyaksikan penganiayaan yang menewaskan Putu.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.
Baca SelengkapnyaIsinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.
Baca SelengkapnyaAksi Tarsum (41) membunuh dan memutilasi istrinya Yanti (40), lalu menawarkan daging wanita itu kepada warga sekitar, ternyata sudah didahului perilaku aneh.
Baca Selengkapnya