Pemkot Mataram Kembalikan Dana Perbaikan Rumah Korban Gempa Rp915 Juta
Merdeka.com - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengembalikan dana bantuan gempa bumi untuk perbaikan rumah korban gempa bumi 2018 kategori rusak sedang dan ringan sebesar Rp915 juta.
"Bantuan tersebut kita kembalikan karena sebanyak 69 kepala keluarga (KK) dari 1.408 KK penerima bantuan perbaikan rumah sesuai SK 11 tambahan, dinyatakan tidak memenuhi persyaratan," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Penanganan Gempa Kota Mataram, Akhmad Muzaki M di Mataram, Rabu (3/3) seperti dikutip Antara.
Menurutnya, 69 KK yang dinilai tidak memenuhi kriteria penerima bantuan perbaikan rumah bagi korban gempa itu, karena setelah dicek ternyata mereka sudah mendapatkan bantuan dari sumber-sumber lain.
Misalnya, intervensi bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) melalui program pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH).
"Jadi mereka tidak boleh menerima dobel. Karena itu, bantuan yang masuk ke rekening mereka pada akhir tahun 2020, sudah kita tarik untuk kembalikan ke kas negara," katanya.
Muzaki menjelaskan, total bantuan perbaikan rumah untuk korban gempa sesuai SK 11 tambahan yang diterima dari pemerintah sebesar Rp19,9 miliar lebih, akan tetapi karena adanya 69 penerima yang tidak memenuhi syarat maka sisa bantuan akan dikembalikan.
"Kami akan mengembalikan sisa bantuan gempa sekitar Rp915 juta ke kas negara, setelah proses perbaikan rumah korban gempa yang mendapat bantuan tuntas pada bulan April 2021," katanya.
Dengan demikian, katanya, sekarang tersisa 979 KK yang mendapatkan bantuan perbaikan rumah untuk kategori rusak sedang sebesar Rp25 juta, dan kategori rusak ringan Rp10 juta.
Saat ini, semua penerima bantuan sedang berproses perbaikan fisik dengan capaian sekitar 60 persen sehingga pihaknya optimistis perbaikan rumah korban gempa bisa selesai sesuai target pemerintah pada bulan April 2021.
"Dengan melihat realisasi pembangunan rumah korban gempa, kita yakin bisa selesai sesuai target sebab bantuan ini tidak ada masuk rusak berat yang harus membangun dari nol. Untuk laporan pertanggungjawabannya, kita tuntaskan juga akhir April 2021," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban Gempa Sumedang Bakal Terima Uang Bantuan, Ini Besarannya
Korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan bakal menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaGempa M5,9 di Lebak Rusak Enam Rumah, BPBD Banten: Tidak Ada Korban
Gempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaGempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak
Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaTiga Hari Tertimbun Reruntuhan Rumah Akibat Gempa, Nenek 80 Tahun di Jepang Selamat
Gempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Jepang pada Senin (1/1).
Baca SelengkapnyaBNPB Berikan Bantuan dan Perbaiki Rumah Warga Pulau Bawean yang Terdampak Gempa
Suharyanto juga memberikan bantuan secara simbolis kepada para warga yang terdampak gempa.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari
Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.
Baca SelengkapnyaPemda dan Petani Aceh Sambut Gembira serta Terima Kasih Atas Tambahan Alokasi Pupuk Subsidi
Pemda dan Petani menyambut gembira karena memasuki musim tanam tahun ini tak perlu khawatir lagi soal ketersediaan pupuk.
Baca Selengkapnya