Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Dinilai Belum Tegas Dalam Menangani Pandemi Covid-19

Pemerintah Dinilai Belum Tegas Dalam Menangani Pandemi Covid-19 Corona. Unsplash ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Pakar Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak perlu menerapkan birokrasi berbelit di tengah darurat virus Corona. Djohermansyah menilai Presiden Jokowi harus mengambil langsung komando sebagai panglima tertinggi melawan Corona bukan Menteri Kesehatan.

"Hand in hand menghadapi perang Corona. kepemimpinan itu diawali presiden sebagai panglima besar, panglima tertinggi dalam perang melawan Corona. Bukan menteri kesehatan," ujar Djohermansyah dalam diskusi di radio, Sabtu (4/4).

"Jangan pakai birokrasi-birokrasi di saat berbahaya ini kalau kita tidak mau rakyat mati banyak," imbuh Guru Besar IPDN itu.

Djohermansyah mengatakan, pemerintah pusat sebagai panglima tertinggi dibantu para gubernur, bupati serta wali kota sebagai panglima di wilayah masing-masing. Menurutnya, perlu ada satu padu untuk menyusun strategi bersama menghadapi Corona.

Jika tidak, Djohermansyah menilai korbannya akan makin bertambah. Tidak hanya masyarakat biasa, tetapi para pejabat negara itu sendiri.

"Itu kalau kita tidak bersatu padu, strategi perang tidak jitu, arahan kebijakan pusat tidak clear dan jelas, maka ini bisa berguguran. Bukan hanya rakyat, panglima perangnya gugur," kata mantan Dirjen Otda Kemendagri ini.

Djohermansyah menuturkan, pemerintah pusat harus memberikan arahan yang jelas kepada pemerintah daerah. Sementara itu, pemerintah pusat juga diminta untuk memberikan dorongan kepada pemerintah daerah.

"Bukan di-discourage. Kasih semangat. Yang ada di lapangan kan kepala daerah. Pejabat pemerintah pusat kan duduk di balik meja. Mereka ini dimana-mana, termasuk pasukan tenaga medis," ucapnya.

Menurut Djohermansyah, pemerintah harus bisa mengakomodasi kebijakan daerah untuk menghadapi corona. Dia mengatakan, ada beberapa ide bagus muncul dari kepala daerah. Contohnya, pemerintah daerah yang ingin menerapkan jam malam, serta memberhentikan bus antar provinsi antar kota.

"Yang penting sebetulnya pusat harus akomodatif terhadap ide-ide daerah," kata dia.

Selain itu, pemerintah pusat diminta jangan cuma mengambil kebijakan dengan imbauan. Misalnya mengenai mudik. Pemerintah tak melarang tetapi hanya mengimbau. Menurut Djohermansyah hal tersebut tak seharusnya dilakukan pusat.

"Jangan dengan imbauan. Pusat itu memimpin peperangan. Kalau peperangan hanya imbau-imbau, ya mati anak buah di lapangan," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor
Jokowi: 52 Persen Alat Kesehatan RI Didominasi Impor

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?
Jokowi Ingatkan Pentingnya Kesehatan: Pintar Tapi Gak Sehat Mau Apa?

Untuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen
Jokowi: Dampak Perubahan Iklim Nyata, Imbasnya Kerugian Gagal Panen

"Kekeringan panjang, hujan yang juga terus menerus sehingga menyebabkan banyak gagal panen," kata presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan

Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Tak Ada Arahan Khusus, Beliau Tahu yang Baik untuk Negara
Jokowi Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran: Tak Ada Arahan Khusus, Beliau Tahu yang Baik untuk Negara

Jokowi tidak memberi arahan khusus kepada pasangan nomor urut 02 itu.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya