Pemda DIY Mulai Latih Vaksinator Covid-19
Merdeka.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta mulai menyiapkan tenaga vaksinator yang akan melaksanakan vaksinasi Covid-19. Ini termasuk menyosialisasikan program itu kepada masyarakat di Yogyakarta.
"Saat ini sedang dilatih vaksinator, orang yang akan melaksanakan penyuntikan vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, Rabu (2/12).
Menurutnya, para vaksinator itu antara lain berasal dari unsur pegawai Dinas Kesehatan DIY serta dinas kesehatan di kabupaten/kota.
"Mulai dari dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota, fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) mengirimkan vaksinatornya untuk dilatih," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Setelah para vaksinator mendapatkan pelatihan, Pembajun menerangkan, sosialisasi mengenai program vaksinasi Covid-19. Setelah itu, akan dilakukan secara bertahap berbagai informasi mengenai vaksin itu termasuk efek samping yang berpotensi ditimbulkan.
Selain vaksinator belum siap diterjunkan, menurut Pembajun, hingga kini sosialisasi vaksin itu belum dilakukan karena belum ada kepastian vaksin apa yang akan digunakan.
"Sampai sekarang kan belum (dipastikan). Kita baru disuruh menyiapkan data saja, walaupun informasi terbesar kita kemungkinan pakai Sinovac," ungkapnya.
Mengenai alokasi vaksin Covid-19 untuk DIY, Pembajun mengatakan, hingga kini belum dipastikan jumlahnya. Meski sebelumnya DIY diperkirakan mendapat alokasi 2,2 juta vaksin pada periode pertama, ia menyebut angka itu masih memungkinkan berubah mengingat kriteria khusus penerima vaksin harus bukan pemilik riwayat penyakit penyerta (komorbid) maupun penyakit infeksi.
"Mereka yang tidak punya komorbid, terus yang saat akan vaksinasi dilaksanakan, dia tidak punya penyakit infeksi. Kriteria ini minimal yang harus dipegang," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya