Pembunuh Holly sembunyi di kuburan dan masuk hutan
Merdeka.com - Pago Satria Permana (41) dibekuk polisi di Pandeglang, Banten pada Jumat (8/11) pagi. Selama persembunyiannya, Pago kerap keluar masuk hutan.
"Dia kabur ke Ujung Kulon, Banten setelah Holy terbunuh. Dia juga selalu berpindah tempat persembunyian," kata Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan, Jumat (8/11).
Sementara itu, Kanit V Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Antonius Agus menambahkan, selama berada di Ujung Kulon, Banten, PG kerap bersembunyi di kuburan dan goa-goa di hutan.
"Dia selalu jalan kaki kalau keluar-masuk hutan," tambah Agus.
Kini polisi masih memburu satu pelaku pembunuhan berencana Holly Angela Hayu di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan. Empat dari lima pelaku telah dibekuk.
Mereka yakni Gatot Supiartono, Surya Hakim, Abdul Latif, Pago Satria Permana dan Elriski Yudistira. Saat itu Pago bertugas membuang mayat Holly. Namun tugas itu tak terlaksana. Pembunuhan Holly keburu mengundang perhatian dari penghuni dan satpam apartemen Kalibata.
Untuk Elriski sendiri tewas saat berusaha melarikan diri usai menghabisi nyawa Holly. Dia jatuh dari balkon lantai 9 Apartemen Kalibata City.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSemakin ke sini kehidupan mereka semakin terancam. Diduga ada kaitannya dengan usaha ekspansi sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Niatnya ingin mengabadikan momen liburan, namun HP wanita ini malah jatuh ke tepi laut hutan magrove di Bontang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaCerita annggota Paskibraka Lilly Wenda ungkapkan perasaannya ketika sepatunya lepas di momen pengibaran bendera HUT RI ke-78.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya