Pelajar SMP Diduga Cabuli Anak SD, Keluarga Pelaku Diusir

Merdeka.com - Seorang anak inisial M (7) diduga menjadi korban pencabulan dilakukan pelajar sekolah menengah pertama (SMP) inisial A (15). Akibat perbuatannya, A kini diamankan di Mapolres Jeneponto dan keluarganya diusir dari kampung.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jeneponto, Inspektur Satu Nasruddin membenarkan terkait adanya kasus dugaan pencabulan di Kecamatan Bontoramba. Ia mengaku akibat kasus tersebut pelaku harus dipindahkan ke dusun lain.
"Tidak ada perusakan. Itu hanya rumahnya dipindahkan ke dusun lain dan mereka sepakat," katanya saat dihubungi melalui telepon, Senin (1/8).
Dia mengatakan, antara korban dan pelaku merupakan satu dusun. Karena hal tersebut, rumah pelaku harus dipindahkan ke kampung lainnya.
"Mereka bersepakat, rumah pelaku pindah ke dusun lain. Kalau pelaku pulang bisa dibantai," jelasnya.
Meski demikian, Nasruddin memastikan kondisi di Desa Barayya, Kecamatan Bontoramba sudah aman. Apalagi keluarga pelaku sudah menyepakati untuk pindah ke dusun lain.
"Pelaku juga sudah diamankan. Makanya sudah diamankan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Tamalatea, Aipda Syarif menjelaskan dugaan pencabulan dilakukan A terhadap M terjadi pada pukul 17.00 Wita, Minggu (31/7). Syarif menyebut A sudah diamankan di Mapolres Jeneponto.
"Antara pelaku dan korban ini bertetangga. Korban masih kelas 2 SD, sementara pelaku masih kelas 3 SMP," tuturnya.
Syarif mengaku belum bisa memastikan apakah A melakukan pencabulan terhadap M. Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari RSUD Lanto Dg Pasewang.
"Korban dibawa ke RSUD Lanto dg Pasewang untuk mendapatkan penanganan medis. Sementara A sudah diamankan di Mapolres," ucapnya.
Terpisah, UPT Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB) Provinsi Sulsel melakukan pendampingan dan memantau secara intensif kasus tersebut.
“Kondisi terkini korban saat ini masih dipantau, diobservasi, juga sudah dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk diagnosa supaya segera bisa ditindaki hari ini,” jelas Kepala UPT P2TP2A Sulsel, Meisy Papayungan.
Dia mengatakan selain berfokus pada tindakan medis, P2TP2A juga mendampingi Ibu korban baik dalam berkonsultasi dengan pihak rumah sakit maupun menyediakan kebutuhan spesifik bagi korban dan keluarganya.
“Sekarang ini kami fokus pendampingan untuk tindakan medis korban, kami juga mendampingi keluarga yakni orang tua korban, karena tidak tau tindakan-tindakan apa yang harus diambil jika konsul dengan dokter, beliau juga masih trauma dan sedih kaget anaknya menjadi korban,” tutur Meisy.
Meisy menuturkan, korban saat ini masih lebih banyak diam sehingga tim berusaha berkomunikasi agar tidak merasa ketakutan. Karena hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan psikolog.
“Anaknya lebih banyak diam, kami coba alihkan perhatiannya agar tidak ketakutan, nah saat ini kami utamakan penanganan medis sambil pendampingan, jadi orang tuanya tidak merasa sendiri. Nanti pasca operasi baru psikolog diturunkan,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Ziarah Makam Gus Dur, Kaesang Napak Tilas Perjuangan dan Penguatan Kebhinekaan
Kaesang Pangarep didampingi Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni berziarah ke makam Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Baca Selengkapnya


Ganjar Ingin Kesetaraan Pendidikan dan Ekonomi bagi Kaum Disabilitas: No One Left Behind
Ganjar Pranowo bertekad mewujudkan kesetaraan hak dalam segala aspek bagi penyandang disabilitas.
Baca Selengkapnya


Makan Nasi Kapau di Kramat Raya, Gibran Sarankan Pedagang Terdigitalisasi dan Tambah Lahan Parkir
Gibran Rakabuming Raka makan siang di kawasan Nasi Kapau Kramat Raya
Baca Selengkapnya


Jawaban Gibran Ditanya Cara Menstabilkan Harga Pangan: Nanti Awal Tahun Sudah Stabil
Cawapres Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pasar Rawasari, Jakarta Pusat pada Minggu (3/12).
Baca Selengkapnya


8 Artis Indonesia Pernah Jadi Korban Bully, Ada Prilly Latuconsina, Afgan, Hingga Cinta Laura
Miliki karier cemerlang di dunia hiburan, siapa sangka jika deretan artis ini mengungkap kisah kelam dalam hidupnya.
Baca Selengkapnya

Angkat Potensi Wisata, Kabupaten Paser Gelar Gowes Explore Gunung Boga
Gowes Explore Gunung Embun juga merupakan kegiatan rangkaian menyambut HUT Kabupaten Paser ke 64 pada 29 Desember nanti.
Baca Selengkapnya

Arti Kedutan Mata Kiri Atas, Tanda Baik atau Buruk?
Kedutan mata kiri atas adalah hal yang sering dialami oleh banyak orang. Namun tidak sedikit orang yang menghubungkan kondisi ini dengan nasib di masa depan.
Baca Selengkapnya

BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR: Pemberdayaan & Pendampingan, Nilai Tambah bagi Nasabah BRI
Hal ini dilakukan BRI menjelang hari jadinya yang ke-128 tahun.
Baca Selengkapnya

Panen Padi di Manokwari, Wamentan Dorong Jadi Lumbung Pangan Papua Barat
Luas lahan pertanian di Manokwari mencapai 3.000 hektar lebih.
Baca Selengkapnya

Klaster Perajin Batu Paras Taro di Bali Semakin Berkembang Berkat Program Pemberdayaan BRI
Klaster Usaha Paras Taro mendapatkan pendampingan dari BRI.
Baca Selengkapnya

Kutai Timur Punya 40 Perpustakaan yang Tersebar hingga ke Desa
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membentuk setidaknya 40 perpustakaan sebagai upaya meningkatkan minat baca,
Baca Selengkapnya

Tes HIV Mandiri Kini Ada di Kutai Timur, Tingkatkan Kewaspadaan Dini
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).
Baca Selengkapnya