PDIP dan PKB kedodoran lawan Demokrat di Jatim
Merdeka.com - Beberapa lembaga merilis hasil survei terkait Pilgub Jatim. Namun hingga kini siapa pemenang dalam pertarungan di Jatim masih belum bisa ditentukan.
Hal ini terjadi karena beda lembaga survei beda pula hasilnya. Ada yang memenangkan pasangan Khofifah-Emil, namun ada juga yang memenangkan pasangan nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur.
Meski demikian, pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi mengungkap bahwa ada kesamaan dari hasil survei beberapa lembaga yang sudah dirilis. Kesamaan itu adalah soal solidnya dukungan partai pengusung pasangan Khofifah-Emil, sementara partai pengusung pasangan Gus Ipul-Puti masih belum kuat.
"Partai Demokrat menjadi partai paling solid di Pilgub Jatim dalam mendukung Khofifah. Hal ini berbeda dengan PDIP dan PKB yang terlihat belum solid dalam mendukung pasangan Gus Ipul-Puti," ujar Haryadi dalam perbincangan dengan merdeka.com, Minggu (18/3).
Hal ini merujuk hasil survei yang dirilis Lembaga Poltracking soal Pilgub Jatim hari ini. Hasil survei Poltracking, Partai Demokrat solid mendukung pasangan Khofifah-Emil dengan 78 persen. Hanya 14,6 persen kader partai besutan SBY di Jatim yang memilih pasangan Gus Ipul sedang 7,4 persen lainnya tidak menjawab.
Untuk PDIP, hanya 54, 3 persen kadernya di Jatim yang menyatakan bakal memilih Gus Ipul-Puti. Sedangkan 34, 7 persen lainnya memilih Khofifah dan 8 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Hal yang sama juga terjadi di tubuh PKB. Meski kuat mengakar di Jatim, partai NU ini juga belum solid menatap Pilgub. 50,5 Persen warga PKB justru memilih pasangan Khofifah-Emil sedangkan 42 persen yang memilih Gus Ipul-Puti. Sedang sisanya 7,5 persen memilih tidak menjawab atau tidak tahu.
"Selain Poltracking beberapa lembaga survei juga menyatakan hal yang sama. Partai Demokrat konsolidasinya tertinggi di Jatim. Sedangkan PDIP dan PKB yang basisnya kuat di Jatim malah kedodoran," tambahnya.
Lebih jauh Haryadi mengungkapkan bahwa pertarungan di Pilgub Jatim bukan hanya antara Khofifah melawan Gus Ipul. Rivalitas sesungguhnya terjadi antara Partai Demokrat cs melawan PDIP-PKB cs.
"Yang perlu dipertanyakan adalah dukungan dari PDIP dan PKB yang katanya solid, tetapi merujuk hasil survei terlihat bahwa keduanya kedodoran di kandang atau basis nya sendiri," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Djarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaHasto dan Puan Bakal Hadiri Harlah PPP, Mardiono Belum Pastikan Kedatangan Jokowi
Selain pengurus partai politik, PPP juga turut mengundang pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaHasil Pileg DPD di Jatim: La Nyalla Tertinggi Kedua, Eks Ketua KPK Agus Rahardjo Tumbang
Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) merampungkan hitungan berjenjang untuk Pemilu DPD Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaCagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaJazilul Sebut PKB Belum Pengalaman jadi Opsisi: Hubungan Prabowo dan Cak Imin Tak Ada Masalah
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid tidak menjawab lugas apakah partainya bakal menjadi oposisi di pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca Selengkapnya