Pariwisata Domestik Dibuka, Kawasan Kuta Masih Sepi Wisatawan
Merdeka.com - Pariwisata domestik telah dibuka oleh Pemerintah Provinsi Bali, pada Jumat (31/7) kemarin. Namun, kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, masih terlihat lengang.
Seperti di kawasan Jalan Kartika Plaza Kuta, beberapa art shop masih banyak yang tutup. Hanya, ada minimarket dan mall yang dibuka tetapi hilir mudik wisawatan domestik masih tidak terlihat.
Hal, yang sama juga terjadi di Pantai Kuta, terlihat hanya beberapa wisatawan domestik maupun warga setempat yang berkunjung ke Pantai Kuta. Selain itu, para pedagang yang biasa berjualan di pantai juga belum membuka lapaknya.
Suasana sunyi, juga terjadi di kawasan Poppies l dan ll yang biasanya tak pernah sepi dari kerumah wisatawan asing maupun domestik, kini seperti tak berpenghuni hanya ada beberapa art tatto, art shop surfing dan beberapa restoran serta warung makan yang mulai beroperasi.
Sementara, di kawasan Pasar Seni Kuta merupakan pusat oleh-oleh khas Bali juga terlihat sepi, deretan toko masih banyak yang tutup hanya beberapa pedagang yang menjajakan pernak-pernik hingga baju di tokonya.
Ketut Baktiari (52) salah satu pedagang di Pasar Seni Kuta, Bali, menyampaikan bahwa dirinya membuka tokonya semenjak tanggal 9 Juli 2020 lalu. Karena, ada pelonggaran dari pemerintah dibukanya pariwisata untuk orang lokal saja.
"Sudah buka sejak 9 Juli. Ada beberapa (wisatawan) yang lewat tapi tidak belanja iya. Iya masih sepi sekali," kata perempuan asal Kuta, Bali, Sabtu (1/8) sore.
Ia mengaku, menutup tokonya dua hari sebelum Hari Raya Nyepi, karena waktu itu sudah mulai banyak pemberitaan soal virus corona dan dirinya pun takut untuk berjualan kembali.
"Menurun 100 persen (pemasukan), saya sudah hampir 5 bulan tutup. Makannya, sekarang ada kelonggaran sedikit kita buka. Tapi tidak ada tamu, walaupun sabar menunggu sampai sore," ungkapnya.
Ia juga bercerita, selama menutup tokonya dia hanya menganggur dirumahnya dan untuk sehari-hari mengandalkan sisa uang tabungan.
"Buka, juga sudah tidak tamu, sepi sekali. Harapan saya, dari Menteri Pariwisata harus ada gebrakan apa. Supaya pariwisata di Bali berjalan seperti semula," ujarnya.
Hal senada, juga diungkapkan oleh Mas'ud (26) yang memiliki art shop di Jalan Legian, Kuta, Bali, dari deretan toko yang tutup hanya dia yang membuka art shop-nya.
"Iya, sekitar 5 bulan (tutup) sekarang baru buka. Iya cari ceperan siapa tau ada tamu yang beli. Kalau penurunan sekitar 70 persen," ujar pria asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur ini.
Ia juga menyatakan, kendati sepi tapi ada beberapa tamu yang masih tinggal di Bali mampir ke Art Shop-nya dan membeli barangnya. Namun, tentunya tidak seramai dulu.
"Iya, beberapa saja ada yang beli. Tapi cukup buat makan saja. Harapannya, pariwisata kembali seperti semula," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan Rp150 ribu ke turis asing akan diberlakukan di seluruh pintu masuk Pulau Bali.
Baca SelengkapnyaPeta wisata Bali dapat menjadi penuntun Anda saat hendak berlibur ke sana bersama keluarga, sahabat, ataupun sendirian.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pariwisata Bali bukan soal jumlah kunjungan wisatawan tapi juga kualitas, kenyamanan.
Baca SelengkapnyaDengan adanya 5 destinasi wisata tersebut, baik wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lagi terfokus ke Bali sebagai tempat berlibur.
Baca SelengkapnyaSentul menarik untuk jadi tempat wisata karena menawarkan pesona alam yang asri, udara yang sejuk dan segar, serta beragam atraksi wisata yang dapat dijajal.
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca SelengkapnyaPungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaBabak baru pariwisata Bali akan dimulai pada 14 Februari 2024 nanti dengan penerapan pungutan bagi wisatawan asing yang masuk Bali.
Baca Selengkapnya