Panglima TNI sudah lapor Presiden, polemik 5.000 senjata dianggap selesai
Merdeka.com - Juru Bicara Kepresidenan, Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah mendapat laporan lengkap dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengenai polemik pengadaan 5.000 pucuk senjata oleh lembaga non-militer. Laporan itu diterima Jokowi di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (26/9) malam.
"Kemarin saya juga di Halim. Pertemuan mereka berdua (Jokowi dan Gatot Nurmantyo), di situ Gatot Nurmantyo melaporkan apa yang ramai-ramai itu," ucapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/9).
Setelah mendapat penjelasan dari Panglima, Presiden menganggap polemik itu selesai. Johan menegaskan, tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan soal pernyataan Panglima TNI.
"Presiden sudah mendapat penjelasan atau laporan. Jadi tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi," katanya.
Sementara itu, Presiden Jokowi yang ditemui usai pembukaan Pameran Kriyanusa Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Tahun 2017 di JCC enggan membeberkan apa saja yang dilaporkan Panglima TNI. Menurut dia, tidak semua isi pertemuan bisa disampaikan ke publik. "Ya tidak bisa semua saya sampaikan," singkatnya.
Untuk diketahui, polemik ini muncul setelah Gatot Nurmantyo menyebut adanya institusi non-militer yang akan membeli 5.000 pucuk senjata. Pernyataan itu disampaikannya dalam silaturahmi TNI dengan purnawirawan di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (22/9).
Menko Polhukam Wiranto kemudian mengklarifikasi polemik pernyataan Panglima. Wiranto menuturkan polemik itu terjadi akibat kesalahan komunikasi Panglima TNI soal informasi pembelian senjata yang diterima. Penjelasan Wiranto disampaikan setelah mempertemukan Gatot, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Wiranto menjelaskan, senjata itu sebetulnya dibeli oleh BIN untuk keperluan pendidikan. Jumlahnya pun hanya 500 pucuk, bukan 5.000 pucuk.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi: Terima Kasih TNI-Polri Pemilu Berjalan Aman Meski Ada Dinamika & Riak-riak Kecil
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima masih yang sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah menjamin keamanan," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya