Panglima TNI: Film G30S/PKI diperbarui ide yang luar biasa
Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyambut baik usulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar film G30S/PKI diperbarui sesuai dengan generasi milenial. Menurutnya, film tersebut merupakan bagian dari sejarah bangsa Indonesia yang harus diketahui semua generasi termasuk generasi milenial.
"Presiden menginginkan agar film ini bisa dinikmati oleh generasi sekarang, generasi milenial. Tetapi kan intinya pelajaran sejarah, tentunya berdasarkan sejarah yang ada. Ini ide yang luar biasa," ujar Gatot usai berziarah ke makam Presiden ke-2 Soeharto di Astana Giri Bangun Matesih, Karanganyar, Selasa (19/9).
Gatot menegaskan, pembaruan film G30S/PKI bertujuan agar generasi muda saat ini tetap dapat memahami sejarah, sekaligus bisa menikmati film berkualitas. Sehingga film hasil pembaruan nanti kontennya tetap faktual dan mengacu pada sejarah yang ada.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPanglima Agus menjelaskan ke depan Koops Habema akan dilatih untuk meningkatkan kemampuan individu
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin Prajurit Netral walaupun Presiden Jokowi Berkampanye
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, menteri yang berkaitan langsung dengan bansos tanggungjawab di Presiden.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Todung, keempat menteri yang bakal hadir di MK untuk memberikan keterangan memang berkaitan dengan bansos.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca Selengkapnya