Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandu Riono: Aturan Wajib Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri Bisa Dihentikan

Pandu Riono: Aturan Wajib Karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri Bisa Dihentikan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono mendorong pemerintah membebaskan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Namun, pembebasan karantina ini hanya diperuntukkan bagi PPLN yang sudah divaksinasi lengkap dan negatif Covid-19.

"Kebijakan kewajiban karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri yang sudah divaksinasi lengkap dan hasil tes PCR saat kedatangan negatif, bisa dihentikan," katanya, Senin (21/3).

Usulan pembebasan karantina bagi PPLN ini merujuk pada situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus membaik. Seperti kondisi kasus terkonfirmasi positif, hospitalisasi, hingga kematian yang terus menurun. "Situasi pandemi di Indonesia terus membaik," ujarnya.

Data Covid RI

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian terus menurun. Data Minggu (20/3), kasus positif turun menjadi 5.922 dari data Sabtu (19/3) berada di angka 7.951.

Kasus aktif juga terus bergerak turun ke level 219.688 dibandingkan hari sebelumnya mencapai 229.734. Keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 nasional ikut menurun.

Data kemarin, angka BOR turun hingga berada di level 14 persen. BOR rumah sakit seluruh provinsi di Indonesia tidak ada yang mengalami kenaikan.

"Kita berharap bisa menekannya hingga di bawah 5 persen,” kata Nadia melalui keterangan tertulis, Kamis (17/3).

Nadia menyebut, semua indikator penanganan Covid-19 menjadi acuan pemerintah untuk menentukan status pandemi secara nasional. Bila penanganan Covid-19 terus membaik selama periode enam bulan, maka aktivitas kegiatan masyarakat akan dilonggarkan secara aman.

"Harapannya saat ini masyarakat bersabar untuk sama-sama menunggu indikator-indikator penanganan Covid-19 terkendali dengan lebih baik dan lebih konsisten lagi," ujarnya.

Lewati Puncak Omicron

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengklaim Indonesia telah berhasil melalui puncak Omicron. Kondisi ini ditandai dengan terjadinya penurunan kasus positif Covid-19 mingguan dalam tiga pekan terakhir.

"Hanya dalam tiga minggu berturut-turut, kasus positif mingguan telah turun sebesar 64 persen setelah mencapai puncak tertinggi pada pertengahan Februari silam," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3).

Penurunan juga terjadi pada kasus kematian dan kasus aktif Covid-19. Wiku menyebut, kini kasus kematian akibat Covid-19 menurun hingga 10 persen dari puncak Omicron. Sementara kasus aktif berkurang menjadi 340.000 atau 5,82 persen dari data pekan lalu mencapai 470.000.

"Turunnya kasus aktif didukung pula dengan bertambahnya orang sembuh. Di minggu ini, terdapat 270.000 orang sembuh yang meningkatkan persentase kesembuhan hingga mencapai 91,6 persen. Sementara di minggu lalu, persentase kesembuhan hanya 89,11 persen," jelasnya.

Penurunan kasus aktif dan meningkatnya kesembuhan berdampak pada berkurangnya keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19. Pada 6 Maret 2022, BOR rumah sakit hampir mencapai 30 persen. Sementara per 13 Maret 2022 hanya sekitar 20 persen.

Menurut Wiku, keberhasilan Indonesia melewati puncak Omicron berkat kerja keras masyarakat dan pemerintah. Masyarakat telah tertib menerapkan kebijakan pengendalian yang telah dirumuskan oleh pemerintah.

Sementara pemerintah, baik pusat maupun daerah tanpa lelah mengupayakan pengendalian kasus melalui kebijakan berlapis.

"Kita telah bersama-sama mengupayakan kebijakan perjalanan luar negeri, dalam negeri, pengendalian pada fasilitas publik sehingga pengendalian pada tingkat terkecil yaitu PPKM mikro," kata dia.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya
Panglima TNI Minta Tukin Naik Hingga 80 Persen, Ini Alasannya

Panglima TNI Agus Subianto meminta Kementerian PANRB menaikkan tukin TNI.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya