Otak-atik granat sisa konflik dengan kampak, petani Aceh tewas
Merdeka.com - Seorang petani kebun, Yusrizal warga dusun Imum Kelet Desa Jeungki Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (4/7) malam sekitar pukul 20.30 WIB meninggal karena ledakan granat pelontar yang didapati dari kebunnya. Selain itu, ada 6 orang keluarganya luka-luka dan langsung dibawa lari ke Rumah Sakit Umum Idi, Aceh Timur.
Informasi yang berhasil merdeka.com himpun, granat pelontar ditemukan oleh korban seminggu lalu saat sedang bekerja di kebun sawit milik Sopian (50) warga Sumatera Utara. Lalu karena penasaran dengan benda yang ditemukan itu, lantas ia bawa pulang benda aneh itu yang kemudian diketahui granat pelontar peninggalan massa konflik.
Baru malam ini korban mencoba untuk mengotak-atik benda asing itu. Sambil mengetuk-ngetuk banda itu dengan menggunakan kapak di depan rumahnya. Secara tiba-tiba benda tersebut meledak dan hingga merenggut nyawanya dan beberapa orang di sekitarnya mengalami luka-luka.
Saat dilakukan konfirmasi kepada Kapolres Aceh Timur, AKBP Muhajir membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengindentifikasi langsung tadi malam.
"Barang bukti granat yang meledak itu sudah kita amankan di Mapolres Aceh Timur," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaAkibat perbuatannya, pelaku terancam hukuman enam tahun penjara.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaKejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca Selengkapnya