Orangtua Ade Sara: Manusia tak punya hak untuk balas dendam
Merdeka.com - Sepekan setelah pemakaman Ade Sara Angelina Suroto, mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) yang tewas dibunuh oleh kedua temanya Assyifa dan Hafiz, kedua orangtua Ade Sara, sudah bisa mengiklaskan kepergian anak semata wayangnya.
Ayah korban, Suroto dan istrinya Elizabeth Diana, mengaku telah memaafkan kedua pelaku yang tega menghabisi nyawa anak semata wayang mereka. "Sebagai manusia, sangat sulit mengampuni orang yang membunuh anak kita, bahkan bisa saja membalas dendam. Tapi saya minta Tuhan menguatkan, justru saya bersyukur karena kami disanggupkan untuk mengampuni mereka," ujar Suroto, saat ditemui di kediamannya, Kamis (13/3).
Alasan Suroto mau memaafkan, Asyifa dan Hafild adalah karena hukum kasih yang telah diajarkan agama. Suroto mengaku, untuk memaafkan pelaku, adalah kuasa Tuhan yang telah berkehendak. "Manusia tidak memiliki hak untuk melakukan pembalasan," jelasnya.
Namun demikian, Suroto berharap hukum dan keadilan di negeri ini bisa ditegakkan dengan benar. Suroto pun menyerahkan kelanjutan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Saya berharap setelah semua ini kedua pelaku menyadari kesalahan yang mereka lakukan," ucapnya.
Sementara itu Elizabeth sang istri mengatakan, meski telah kehilangan putri tercintanya, dirinya mengaku sudah merasa lega dan dapat menerima semuanya dengan ikhlas. Dia mengungkapkan, keputusan untuk mengampuni pembunuh anaknya itu ia lakukan saat dirinya menaburkan bunga di atas makam Ade Sara.
"Saat itu saya berdoa, saya minta Tuhan tolong beri saya kekuatan. Di sana saya berucap. Nak, Mama tahu kamu sudah pergi ke sorga, mama relakan Sara pergi. Sara jangan khawatir, mama sama papa sudah ampuni Hafitd dan Assyifa. Mama sayang Sara," ucapnya dengan wajah tegar.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaSuara Orang Rimba Menyambut Pemilu: Berharap Kesejahteraan dan Perhatian
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arkeolog Kaget, Manusia Purba Ini Sudah Memakai Lem untuk Membuat Perkakas Batu
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaTernyata, memotret orang lain yang sedang tertidur diam-diam sebagai bahan lucu-lucuan bisa dipidana sampai 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKesenian Raja Dogar jadi aset budaya Garut yang harus dikenalkan dan dilestarikan.
Baca SelengkapnyaPerubahan penting terjadi ketika manusia purba berevolusi dari kehidupan pohon menjadi makhluk yang berjalan tegak di tanah.
Baca SelengkapnyaPerempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya