Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang tua murid JIS rajin kunjungi OB dan guru di penjara

Orang tua murid JIS rajin kunjungi OB dan guru di penjara Mama JIS. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sejumlah orangtua murid Jakarta Internasional School (JIS) melihat banyak kejanggalan pada kasus pelecehan seksual yang dituduhkan pada dua guru dan lima orang petugas cleaning service. Ketujuh orang itu disebut-sebut melakukan pelecehan pada murid Taman Kanak-kanak, AK dan AL.

Meski banyak yang tak sesuai fakta temuan pada wali murid ini, enam orang tersebut (satu meninggal di tahanan) sudah divonis. Cleaning service yang terdiri dari Afrischa Setyani, Syahrial, Zainal dan Agun Iskandar, sama-sama divonis empat tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sedangkan dua orang guru JIS, Neil Bantleman dan Ferdinand Tjiong juga telah dihukum 10 tahun bui.

Saat bertemu merdeka.com di Jakarta, wali murid ini menyatakan kesiapannya membuka kejanggalan yang selama ini ditutupi sejak kasus dalam pemeriksaan hingga persidangan berlanjut. Mereka berharap perlawanan yang dilakukan dengan sejumlah bukti yang telah dikumpulkan bisa menguak tabir kejanggalan dalam kasus ini.

"Kita bukan membela bukan karena anak kita di JIS, justru karena kita lebih kasihan pada orang-orang kecil ini, cleaning service ini yang kerja di JIS," kata Mamay, salah seorang wali murid JIS, di Jakarta, Jumat (17/4).

Menurutnya, pemberitaan kasus pelecehan di JIS sudah membentuk opini publik yang sedemikian menyudutkan pada cleaning service ini.

"Dari awal tak ada orang yang membela mereka. Jadi kami pikir kalau enggak kami orang tua murid di sini, siapa lagi yang menolong orang kecil ini. Kalau JIS kan sudah besar, maksudnya bisa mandiri, gajinya cuma berapa," tambahnya.

mama jis

Meski tak pernah mengenal langsung, ditambahkan wali murid bernama Ayu, mereka juga sering melakukan kunjungan ke sel para cleaning service tersebut.

"Semuanya sehat, Sisca lebih banyak kegiatan, membuat kerajinan. Kalau yang lain justru juga mendapatkan sambutan baik dari teman-teman sel nya, malah disebut kalian korban kebohongan itu ya," jelas dia.

Tak cuma itu mereka juga memberi santunan untuk keluarga korban terutama pada anaknya yang masih sekolah. Tapi mereka tak menjelaskan bantuan seperti apa yang diberikan.

Sedangkan untuk Neil dan Ferdinan, dukungan yang sama juga terus diberikan dan lewat kuasa yang ditunjuk.

"Kita ingin menunjukkan keadilan, bukan karena opini publik seperti yang selama ini," jelasnya.

Mereka pun siap jika ke depan gerakan mereka ini akan mendapat perlawanan. "Kita berpegang teguh pada fakta. Kita akan berjuang sampai teman-teman di penjara diberi keadilan," tutup Maura.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'
Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'

Berikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Haru Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Guru Besar di UGM, Kenang Momen Sulit Pengorbanan Keluarga
Momen Haru Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Guru Besar di UGM, Kenang Momen Sulit Pengorbanan Keluarga

Demi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.

Baca Selengkapnya
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
Momen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'

Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).

Baca Selengkapnya
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan
Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Dituntut Hukuman Mati, Ini Hal yang Memberatkan

Jaksa menilai terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dan rencana lebih dulu merampas nyawa orang lain.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya