Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Oesman Sapta sayangkan banyak aktivis 98 tak terjun ke politik

Oesman Sapta sayangkan banyak aktivis 98 tak terjun ke politik Oesman Sapta Odang jenguk Novel Baswedan di RS JEC. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan bahwa dirinya ada dalam gerakan reformasi merupakan buah dari gerakan mahasiswa 1998. Salah satunya ketika Sidang Umum MPR RI hasil Pemilu 1999 digelar.

OSO bercerita, bersama dengan ribuan demonstran dipimpin para pelaku sejarah Gerakan Mahasiswa 1998, memenuhi jalan sepanjang kawasan Taman Ria Senayan hingga gerbang Gedung DPR-MPR. Mereka kala itu menuntut perubahan.

"Saya dan beberapa pimpinan MPR RI saja, yang berani menemui para demonstran," kata OSO sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kepada Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Rumah Gerakan 98, dalam keterangannya, Sabtu (13/5).

Ketika itu, dia menjabat sebagai Wakil Ketua MPR Periode 1999-2004. Di hadapan ribuan demonstran, dia mengatakan dalam posisi sama dengan aktivis 1998. "Reformasi ini merupakan hasil Gerakan Mahasiswa Angkatan 1998, tapi seperti tuntutan kalian, saya heran kenapa jumlah kalian yang sebanyak ini tak membuat yang di dalam berubah," kata OSO.

Padahal, kata dia, Gerakan Mahasiswa 1998 sudah mendobrak sistem memang harus direformasi. Namun, disayangkan masih banyak para aktivis 98 tidak terjun ke dunia politik. "Tapi kenapa para aktivis 1998 tidak terjun ke dunia politik untuk turut mengarahkan jalannya reformasi? Ini sangat disayangkan," ungkap OSO.

Atas dasar itu, dia meminta barisan aktivis 98 kembali eksis dan menjaga keselamatan Negara Republik Indonesia. Sekaligus juga berpesan jangan pernah takut menghadapi serangan atau infiltrasi banyak pihak ingin memecah belah bangsa.

Di tempat sama, Ketua Umum DPN Rumah Gerakan 98, Bernard Ali Mumbang, mengakui butuh waktu belasan tahun hingga para mantan Pimpinan Aktivis Gerakan Mahasiswa 1998 memiliki kebutuhan sama untuk mengikatkan diri ke dalam sebuah organisasi.

Melihat perkembangan situasi politik dalam negeri ini, Bernard mengaku organisasinya terpanggil untuk menjaga negara kebangsaan Indonesia. Pihaknya menolak oligarki kekuasaan dan upaya pecah belah dapat merongrong masa depan Indonesia.

"Sehingga mendukung pemerintahan yang sah saat ini merupakan keniscayaan. Rumah Gerakan 98 berada di garis Kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kami masih lihat ada sengkuni di sekitar Presiden Jokowi yang masih setengah hati mendukung pemerintahan yang sah ini," terang Bernard.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 Tanggal Berapa? Berikut Pelaksanaan dan Pemenangnya

Pemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Roestam Effendi, Sastrawan Sumatera yang Memperjuangkan Kemerdekaan Lewat Politik

Mengenal Sosok Roestam Effendi, Sastrawan Sumatera yang Memperjuangkan Kemerdekaan Lewat Politik

Pria asal Minangkabau ini merupakan sastrawan yang beralih menjadi politikus dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
AHY Beri Isyarat Bakal jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo

AHY Beri Isyarat Bakal jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo

AHY menuturkan susunan dan formasi kabinet Prabowo akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.

Baca Selengkapnya
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya