Nilai Lebih Banyak Mudarat, MUI NTT Minta Warga Tak Ikut Gerakan People Power
Merdeka.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nusa Tenggara Timur meminta umat muslim maupun umat agama lainnya tidak ikut-ikutan ke Jakarta menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019, tanggal 22 Mei mendatang. Ajakan itu diserukan dan tersebar melalui sejumlah media sosial.
Ketua MUI NTT Abdul Kadir Makarim mengatakan, ajakan people power yang beredar di media sosial saat ini, dinilai sangat meresahkan. Sehingga dia meminta umat muslim di wilayah perbatasan itu tidak terprovokasi dengan isu tersebut.
"People power itu gunannya apa? jadi saya sarankan untuk seluruh orang NTT siapa pun dia, apapun agamanya untuk tidak usah ikut-ikutan. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan dengan isu yang ada, saya harap gerakan people power itu tidak ada," kata Abdul Kadir kepada merdeka.com, Sabtu (18/5).
Menurut Makarim, ajakan untuk aksi people power di Jakarta mudaratnya menimbulkan kerugian besar daripada keuntungan. "Kerukunan umat beragam di NTT sudah harga mati, belajar dari pengalaman yang lalu-lalu karena tidak rukun hasilnya bagaimana? pasti ada kerugian yang luar biasa, sehingga kita pilih rukun," tambahnya.
Ia meminta para ulama maupun tokoh agama di tanah air untuk tidak terpancing terhadap ajakan yang bisa mengancam keutuhan NKRI yang berlandaskan Pancasila ini. Gerakan people power, kata Makarim, berpotensi merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
"Mari kita percayakan hasil Pemilu 2019 kepada KPU sebagai penyelenggara. Bila tidak puas, silakan menyelesaikan permasalahan sesuai aturan yang berlaku bukan dengan gerakan-gerakan inkonstitusional," ujar Makarim.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaKasad Maruli Minta Publik Tak Kaitkan Kasus Penganiayaan Relawan dengan Netralitas TNI
Komitmen TNI untuk tetap netral tidak berubah dan sikap demikian tetap terus dijaga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMuhammadiyah: Jangan Seret Masyarakat ke Arus Politik Konfrontatif
Masyarakat dinilai tak perlu diseret lagi dalam wacana hak angket
Baca SelengkapnyaNU dan Muhammadiyah Berharap Pemilu Berjalan Kondusif: Apapun Hasilnya Kita Terima
NU dan Muhammadiyah berharap rakyat bisa menerima apapun hasilnya
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan, Cak Imin: Momentum Kita Menjadi Manusia Penuh Ketulusan & Keikhlasan
Cak Imin mengajak seluruh umat Islam untuk betul-betul menjadikan Ramadan sebagai bentuk pengabdian pada sesama manusia.
Baca Selengkapnya67.955 Prajurit TNI Dikerahkan Amankan Lebaran dan Arus Mudik
Pergerakan masyarakat selama libur lebaran tahun ini diprediksi akan mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMenko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan
Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca Selengkapnya