Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Temui Guru dan Siswa Cegah Kekerasan Anak

Ngantor di Desa, Bupati Ipuk Temui Guru dan Siswa Cegah Kekerasan Anak Bupati Banyuwangi kunjungi sekolah. ©2023 Istimewa

Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi terus berupaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah. Untuk memastikan berbagai jenis kekerasan tak terjadi, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menemui para siswa dan kepala sekolah SD-SMP se-Kecamatan Sempu.

Ipuk menemui para siswa bersama para guru bimbingan konseling saat program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Rabu (22/2/2023). Ipuk bersama dinas terkait memberi edukasi dan pemahaman kepada para siswa yang hadir.

Pemahaman meliputi jenis-jenis kekerasan terhadap anak diajarkan di sana, mulai dari perundungan hingga pelecehan seksual. Dengan edukasi dan pemahaman secara utuh, para siswa diharapkan mampu menghindari segala macam jenis kekerasan anak.

"Kita semua berusaha agar tidak terjadi kekerasan kepada anak-anak. Tidak boleh lagi terjadi hal seperti itu," kata Ipuk di SDN 5 Jambewangi.

Dalam kekerasan, para anak tak hanya berpotensi menjadi korban. Mereka juga bisa menjadi pelaku. Misalnya dalam kasus perundungan sesama teman.

Maka dari itu, Ipuk meminta para siswa menjauhi hal-hal negatif mulai saat ini. Para siswa juga harus aktif melaporkan apabila mengalami atau mengetahui adanya kekerasan anak.

Langkah proaktif itu penting agar kasus kekerasan bisa dicegah sejak awal. Sehingga dampak dan risikonya bisa diminimalisir sejak dini.

"Kalau kekerasan terhadap anak bisa dicegah, ayo dicegah. Kalau tidak bisa, mari melaporkan," sambungnya.

Kepada para siswa, Ipuk juga meminta agar mereka memupuk persahabatan antarsesama kawan. Persahabatan akan menjadi pemupuk persaudaraan dan menimbulkan rasa kasih sayang satu sama lain.

Dengan modal itulah perundungan dan kekerasan anak lainnya bisa dikikis dan pudar di Banyuwangi.

Selain siswa, Ipuk juga menemui para kepala SD-SMP se-Kecamatan Sempu. Ipuk berpesan agar sekolah mengoptimalkan peran bimbingan konseling (BK).

"Saya titip anak-anak di Banyuwangi. Jika ada hal-hal yang dilihat dari tingkah laku siswa yang aneh, lakukan bimbingan konseling. Perkuat lagi BK. Tidak perlu ruangan bagus. Yang penting anak-anak nyaman," kata Ipuk.

Selain itu, ia juga meminta agar para kepala sekolah turut memperhatikan para guru dan tenaga pendidik yang ada di lembaga masing-masing.

Itu karena risiko kekerasan terhadap anak tak hanya muncul dari sesama anak. Tapi juga bisa tercetus dari para tenaga pendidik.

Selanjutnya, kepala sekolah juga diminta mendetailkan program-program pencegahan kekerasan anak di lembaga masing-masing.

"Saya butuh sekali dukungan dari berbagai pihak agar lebih detail lagi membuat kebijakan. Termasuk melibatkan para guru agar lebih perhatian kepada para siswa," tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno mengatakan, pihaknya juga akan menguatkan satuan tugas (Satgas) anti kekerasan di sekolah.

Bukan hanya perundungan dan pelecehan seksual, satgas itu juga bekerja untuk meminimalisir risiko masalah intoleransi.

"Satgas ini melibatkan jajaran SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan Forkopimda," kata Suratno.

Langkah pencegahan lainnya, Dinas Pendidikan akan menambah dan mengubah pola pelatihan rutin bagi para guru dan tenaga kependidikan.

Materi yang diberikan kepada mereka ke depannya, lanjut Suratno, tak hanya soal pengembangan dunia pendidikan saja.

"Tapi akan kami kuatkan juga melalui materi-materi yang berkaitan dengan risiko perundungan atau kekerasan, pelecehan seksual, dan intoleransi," lanjutnya.

Olla Delia, siswa kelas VIII SMP Sultan Agung Sempu mengatakan, banyak ilmu baru yang didapat soal kekerasan anak dalam kegiatan itu.

Sejak awal, Olla mengenal kekerasan anak melalui internet. Namun, hal-hal yang ia pahami belum mendetail.

"Sekarang tahu kalau bullying juga termasuk kekerasan. Dari awal memang tidak setuju dengan hal-hal seperti itu," tambah Olla.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan
Banyuwangi Alokasikan Rp 258 Miliar Bayar PPPK, 97% untuk Guru dan Tenaga Kesehatan

Alokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri

Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan  Angin Kencang
Bangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Babak Baru Kasus Penganiaayan Santri di Jambi, Polisi Bidik Tiga Tersangka Baru
Babak Baru Kasus Penganiaayan Santri di Jambi, Polisi Bidik Tiga Tersangka Baru

Polisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.

Baca Selengkapnya
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika
Buntut Penggerebekan Kampung Muara Baru, Polisi Tetapkan 7 Tersangka Kasus Narkotika

Tujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Penyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua

Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.

Baca Selengkapnya
Sambangi Desa Hutumuri Maluku, Kaesang Diangkat Jadi Ayah Angkat Diberi Gelar 'Ya Huan'
Sambangi Desa Hutumuri Maluku, Kaesang Diangkat Jadi Ayah Angkat Diberi Gelar 'Ya Huan'

Agus Thenu langsung mengangkat Kaesang sebagai Ayah Angkat Desa Hutumuri. Ia memberi gelar kepada Kaesang dengan sebutan 'ya huan'.

Baca Selengkapnya