Muncul petisi desak Setya Novanto dan Fadli Zon mundur
Merdeka.com - Kedatangan dua pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yakni Setya Novanto dan Fadli Zon dalam konferensi pers kampanye calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump bikin gerah masyarakat. Kelakuan dua anggota dewan tersebut membuat seorang warga membuat petisi untuk memintanya mundur dari jabatan ketua maupun wakil ketua DPR.
Petisi berjudul 'Mempetisi Ketua DPR-RI dan Wakilnya Mengundurkan Diri Dari Jabatannya' ini diunggah oleh akun Djati Erna Sahara sejak Sabtu (5/9) lalu. Dalam tulisannya, Erna beranggapan Setya dan Fadli telah mempermalukan bangsa Indonesia dengan mendukung capres yang rasis.
"Mereka berdua telah mempermalukan bangsa Indonesia dengan mengatasnamakan rakyat Indonesia mendukung Donald Trump, sosok politisi Amerika yang anti-Islam, Rasis dan anti-Imigran. Ini menciderai Bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, negara kesatuan yang berazaskan Pancasila yang menjunjung tinggi toleransi beragama, anti-rasis dan ramah," demikian dikutip dari situs change.org, Selasa (8/9).
Menurutnya, perbuatan yang dilakukan keduanya dengan menemui Trump tidak mewakili masyarakat Indonesia secara keseluruhan, namun justru mencatut demi kepentingan pribadi. Dia menyebut pertemuan tersebut sangat bertentangan dengan suara yang mereka gaungkan selama musim kampanye lalu.
"Dengan mendukung petisi ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat menyadari bahwa wakil-wakil mereka di DPR RI hanyalah manusia manusia yang sama sekali TIDAK MEWAKILI rakyat, melainkan hanya mementingkan diri pribadi dengan mencatut nama seluruh rakyat Indonesia. Kelakuan mereka sangat bertentangan dengan apa yang selama ini mereka gaung-gaungkan bahwa Indonesia harus bebas dari kepentingan asing, dan bebas dari tekanan siapapun. Tingginya nilai tukar Dolar terhadap Rupiah, sama sekali tidak mengetuk hati ketua DPR dan wakilnya, malah mereka seolah mencari cari jalan keluar demi kantong pribadi dengan mendekati capres Amerika yang boleh jadi mereka harapkan kemenangannya karena di balik itu ada deal-deal yang menguatkan keberadaan mereka. Paksa mereka mundur. Jangan ditunda lagi!!!! Sebelum negara asing itu menjajah negeri ini lebih dari sekedar melempar dampak kenaikan Dolar yang mengguncang perekonomian dunia."
Sejak diunggah tiga hari lalu, petisi ini telah didukung 9.358 dari 10 ribu dukungan yang diperlukan untuk mencapai targetnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capres nomor urut satu Anies Baswedan dilepas para tetangga di kediamannya jelang debat Capres terakhir.
Baca SelengkapnyaCapres Anies menggelar kampanye di pesisir Kota Sorong.
Baca SelengkapnyaAturan mengenai batas usia Capres-Cawapres digugat ke MK pda Senin (21/7).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ancaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu).
Baca SelengkapnyaKaesang mengaku tidak ada strategi khusus menghadapi gerakan salam empat jari maupun nonton bareng debat Pilpres 2024 tersebut.
Baca Selengkapnya"Bukan ranahnya capres bicara etika. Mengimbau boleh, tapi bukan pada tempatnya," jelas Budi Arie
Baca SelengkapnyaPrabowo mengungkapkan, setengah darahnya adalah darah Minahasa.
Baca SelengkapnyaFarah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca SelengkapnyaGanjar Ajak Pendukung Doakan Pak Bono, Pemeran Semar yang Meninggal Saat Kampanye di Solo
Baca Selengkapnya