Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muhammadiyah Ajak Muslim Praktikkan Puasa yang Terstruktur, Sistematis dan Masif

Muhammadiyah Ajak Muslim Praktikkan Puasa yang Terstruktur, Sistematis dan Masif Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. ©2019 Liputan6.com

Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengajak umat Muslim untuk mempraktikkan nilai puasa yang terstruktur, sistematis dan masif (TSM). Menurutnya, hal itu dapat memunculkan hasil yang luar biasa bila dilakukan. Haedar pun mengajak seluruh umat Muslim untuk merenungkan kembali semua ibadah puasa yang pernah dijalani.

"Puluhan kali kita puasa, apakah kita sudah betul-betul bertakwa," tukas Haedar di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Dia menyatakan, puasa juga mengajarkan seseorang menjadi lebih rajin infaq dan sedekah. Dua amalan ini dinilainya juga tidak mudah dilakukan, apalagi bila kondisi seseorang sedang susah. Selain itu, pelajaran puasa lainnya adalah menahan marah.

"Menahan marah itu juga engga gampang. Lebih-lebih saat ada pemicu. Selalu orang ada argumentasi, ada legitimasi, bahkan dalil ketika marah. Marah tetap marah saja," tuturnya.

Menurutnya, agama dan puasa sangat berperan dalam mengendalikan amarah seseorang. Haedar pun menyayangkan adanya orang yang justru merasa bangga karena sifat pemarahnya. Sebab, amarah tidak sebaiknya diumbar. Justru, memberikan maaf adalah hal yang lebih baik untuk dilakukan.

Haedar menjelaskan, sebaiknya maaf juga diberikan sebelum seseorang terlebih dulu meminta maaf.

"Hal ini simple (sebenarnya dalam) mempraktikkan puasa, jadi kalau puasa jadi gerakan yang TSM, kita praktikkan saja dalam puasa, luar biasa nanti hasilnya. Puasa TSM itu membangun peradaban," dia mengakhiri.

Sementara itu, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mukti menyatakan, pihak Muhammadiyah menyayangkan adanya ancaman pembunuhan kepada 4 tokoh nasional saat aksi massa tolak hasil pemilu 22 Mei 2019. Sebab, keadaan justru tidak semakin mendingin pascapemilu.

Menurutnya, kecemasan akan masa depan demokrasi dan keamanan di Indonesia juga menjadi semakin tinggi.

"Oleh sebab itu maka kami mengimbau kepada semua pihak, khususnya kepada elite di negeri ini untuk lebih mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan parpol, golongan, atau mungkin interest pribadi," tukas Abdul di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Dia mengatakan, sekarang ini masyarakat sudah sangat lelah atas berbagai kekerasan dan ketegangan yang timbul dalam arus politik. Karenanya, mereka perlu keamanan dan jaminan masa depan negara yang lebih baik.

Haedar menegaskan, persoalan kubu 01 dan 02 pun seharusnya tidak lagi ada, sebab semua harus dimulai lagi dari awal. Semua permasalahan juga sebaiknya dikembalikan ke jalur hukum, seperti layaknya gugatan yang telah disampaikan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Itu sebuah langkah yang demokratis dan sekarang tentu perlu adanya kesabaran semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada MK untuk bekerja dengan sebaik-baiknya," tuturnya.

Haedar menambahkan, Muhammadiyah juga sangat berharap agar sebelum Idul Fitri ini pertemuan antara capres 02, Prabowo Subianto dan capres petahana, Jokowi dapat dilangsungkan. Hal ini guna meredam ketegangan politik yang ada di masyarakat.

"Tentu pertemuan itu tidak harus mengambil suatu keputusan yang bersifat politik, tetapi bertemu saja itu sudah baik," ujar Haedar.

"Saya yakin dengan bertemu saja rakyat sudah sangat tenang. Apalagi sampai ada kesepakatan politik, atau mungkin tausiyah politik bersama yang dibuat oleh kedua belah pihak bersatu, saya kira itu akan dapat menjadi solusi untuk bangsa ini guna merajut kembali kebersamaan, persatuan, dan melihat Indonesia sebagai kepentingan bersama," jelas dia.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
'Seluruh Ajaran Agama Mengandung Nilai Kerukunan, Jangan Persoalkan Perbedaan'

'Seluruh Ajaran Agama Mengandung Nilai Kerukunan, Jangan Persoalkan Perbedaan'

Jika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.

Baca Selengkapnya
10 Adab Masuk Rumah Orang Lain dalam Islam, Perlu Diketahui

10 Adab Masuk Rumah Orang Lain dalam Islam, Perlu Diketahui

Adab masuk rumah orang lain dalam Islam memiliki makna mendalam dan penting untuk menjaga tata krama dan hubungan antar-sesama.

Baca Selengkapnya
Jangan Sampai Keliru, Pahami Perbedaan Sedekah dan Jariyah

Jangan Sampai Keliru, Pahami Perbedaan Sedekah dan Jariyah

Sedekah adalah perbuatan mendermakan sesuatu. Sedekah yang pahalanya langgeng ini disebut sebagai sedekah jariyah

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Pemahaman Kebangsaan untuk Bentengi Diri dari Narasi Kebencian di 2024

Masyarakat memiliki ketahanan lebih terhadap narasi kebangkitan khilafah karena lebih percaya organisasi seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.

Baca Selengkapnya
8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

8 Perkara yang Dapat Membatalkan Puasa, Umat Muslim Wajib Tahu

Ramadan baru saja tiba, sambut bulan suci ini dengan belajar seputar hal-hal pembatal puasa.

Baca Selengkapnya
Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Jelang Mulai Berpuasa Ramadan, Ketahui Hal yang Perlu Dilakukan dan Disiapkan Terlebih Dahulu

Sebelum memasuki bulan puasa, terdapat sejumlah persiapan yang bisa dilakukan agar ibadah tersebut berjalan dengan aman dan nyaman.

Baca Selengkapnya
Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat

Fungsi Lembaga Agama dan Perannya di Masyarakat

Secara umum, lembaga ini didedikasikan untuk merawat, mengajarkan, dan menjalankan praktik-praktik keagamaan.

Baca Selengkapnya
Setelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU

Setelah 40 Tahun Lebih, Keinginan Ayah Bangun Masjid Diwujudkan Anaknya Pensiunan Jenderal AU

Di balik kemegahannya, ternyata masjid tersebut merupakan gagasan dari ayah seorang pensiunan jenderal TNI Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya