Moeldoko Bantah Jokowi Percepat Pergantian Panglima TNI: Masyarakat Jangan Berimajinasi Berlebihan
Menurut Moeldoko, TNI punya tradisi tersendiri mengenai pensiun.
Menurut Moeldoko, TNI punya tradisi tersendiri mengenai pensiun.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meluruskan anggapan terhadap Presiden Joko Widowo (Jokowi) yang seolah-olah mempercepat pergantian Panglima TNI Yudo Margono. Moeldoko menjelaskan, Yudo memang berakhir masa tugasnya pada bulan November ini.
"Ada kesan seolah presiden percepat pergantian penglima TNI, teman sekalian masyarakat Indonesia, sebenarnya Pak Yudo pada November ini berakhir masa tugasnya," kata Moeldoko di Kantor KSP, Jakarta, Kamis (9/11).
Menurut Moeldoko, TNI punya tradisi tersendiri mengenai pensiun. Dia mencontohkan, jika lahirnya pada bulan November dan masuk masa purna, maka dipensiunkan pada 1 Desember. Namun, untuk pergantian Panglima bisa kapan saja sesuai dengan kebutuhan.
"Kebetulan Pak Yudo seandainya ada pergantian pada bulan November itu tidak ada masalah. Karena saya dulu lahir 8 juli, saya pergantian tanggal 8 juli tidak ada masalah," ucapnya.
"Tapi saya secara resmi mengakhiri tugas saya sebagai prajurit TNI itu pada 1 Agustus itu kira-kira bedanya. Tidak ada percepatan tidak ada upaya tetek bengek memang sudah waktunya," sambungnya.
Sehingga, lanjut Moeldoko, pada bulan November ini Yudo bisa saja diganti sebelum tanggal lahirnya. Sehingga, tidak ada tendensi apapun terkait pergantian panglima TNI ini.
"Jadi tidak ada tendensi apapun masyarakat Indonesia jangan berimajinasi yang berlebihan, karena itu hal yang secara tradisi di TNI berjalan baik, apakah ada kepentingan politik? tidak ada, murni memang sudah masanya seperti itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengaku telah menerima surat presiden (Surpres) terkait penggantian calon panglima TNI. Melalui surat itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Agus Subiyanto akan menggantikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang akan pensiun pada akhir November 2023.
Bencana kelaparan di Papua Tengah membuat enam orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJokowi terlihat mengepalkan tangansambil menggerakkan jempolnya atas ke bawah secara perlahan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pemimpin Indonesia perlu bernyali dan juga konsisten karena diperlukan untuk menghadapi tantangan dan tekanan ke depan.
Baca SelengkapnyaNasDem menganggap pertemuan SYL dan Jokowi untuk melaporkan hasil kunjungan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaJokowi enggan berbicara banyak mengenai sosok pengganti dua perwira tinggi TNI tersebut.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Jokowi memperingati milad ke-25 Partai Bulan Bintang (PBB).
Baca SelengkapnyaJokowi bersedia menyanggupi permintaan tersebut, namun dia menyinggung Bahlil terkait cara penyampaiannya.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai Agus punya pengalaman untuk memimpin TNI baik.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta Agus berkolaborasi dengan Polri dan seluruh elemen masyarakat terkait penanganan Papua.
Baca Selengkapnya