MIT Poso Belum Ditangkap, Polri Sebut Geografisnya Tak Sama dengan di Jakarta
Merdeka.com - Dalam 100 hari kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora ternyata kembali beraksi. Aksi kali yakni dengan melakukan pembunuhan terhadap petani di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) beberapa waktu lalu.
Dengan adanya kejadian itu, Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono ingin, agar masyarakat tak menyamakan kondisi di sana dengan yang berada di Jakarta.
"Ya tentunya kan kita ada satgas di sana ya, ada satgas yang ada di Poso. Dan kalau teman-teman lihat bahwa di sana itu geografisnya tidak sama seperti kita bayangkan di Jakarta maupun di tempat-tempat lain yang tidak banyak tantangan," kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/5).
Ia menyebut, di lokasi tersebut terdapat sebuah gunung yang di atasnya untuk kadar oksigennya sendiri sangatlah berkurang. Sehingga, tidak semua personel dapat naik ke gunung tersebut.
"Dan kondisi badan, tubuh, yang harus disesuaikan dengan kondisi di lapangan di sana. Dan tentunya dengan adanya kemarin kejadian yang menewaskan warga dan kita mengejar. Kita sudah, kita bisa tahu dari saksi yang lihat kelompok MIT yang melakukan dan tentunya tetep Polri bantu TNI untuk melakukan pengejaran yang bersangkutan," tutupnya.
Diketahui, Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso diduga membunuh empat warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Utara atau Napu, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 08.25 Wita.
Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto menyebut, empat orang yang tewas tersebut yakni berinisial MS, S, P dan L.
"Pada pukul 07.30 Wita saksi sedang bercerita, korban 1 dan 2 tiba-tiba datang muncul di belakang dari belakang sebanyak 5 orang yang di duga Pok MIT, kemudian saksi lari turun ke kampung dengan berteriak agar kawannya ikut turun," kata Didik saat dihubungi merdeka.com, Selasa (11/5).
"Saksi langsung melaporkan kejadian kepada Kepala Desa menyampaikan bahwa di atas masih ada korban 1 dan 2," sambungnya.
Selanjutnya, Kepala Desa tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut kepada aparat kepolisian.
"Setelah dilakukan pengecekan oleh tim Satgas Madagoraya ditemukan korban 1 dan 2, dilanjutkan dengan penyisiran ditemukan lagi korban 3 dan 4," ujarnya.
Sampai saat ini, Tim Satgas Madago Raya, TNI dan Polri masih melakukan penyisiran terhadap pelaku.
"Saat ini tim satgas Madago Raya masih melakukan penyisiran dan pengejaran," tutupnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Subianto mengajak masyarakat Minahasa untuk membantu memenangkan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaSetelah mencoblos, Prabowo bakal berkumpul di kediaman Kertanegara IV, Jakarta Selatan untuk memantau penghitungan suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menyambut hangat dan mengapresiasi kedatangan Menhan Malaysia ke Kemenhan RI.
Baca SelengkapnyaPemerasan tersebut diduga akibat adanya komunikasi yang keliru antara korban dan pelaku.
Baca SelengkapnyaSebuah tim peneliti menemukan adanya kesamaan dalam menjahit lapisan cangkang reflektif pada pakaian dan barang-barang lainnya di tiga pulau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto melanjutkan silaturahmi politiknya di Jawa Timur dengan mengunjungi sejumlah ponpes.
Baca SelengkapnyaLokasi ini dianggap lokasi yang pas untuk dijadikan tempat relokasi. Oleh karenanya, masyarakat korban erupsi tidak butuh waktu lama untuk melanjutkan kehidupan
Baca Selengkapnya