Menteri Satryo Soemantri Jawab Tudingan Tampar dan Pecat ASN, Ini Penjelasan Lengkapnya
Ratusan pegawai kementerian yang tidak puas dengan kinerja Menteri Satryo dan diduga melakukan kekerasan.

Menteri Pendidikan Tinggi (Mendikti) Satryo Soemantri Brodjonegoro tengah disorot. Hari ini, anak buahnya melakukan unjuk rasa di kantor mereka.
Ratusan pegawai kementerian yang tidak puas dengan kinerjanya dan diduga melakukan kekerasan.
Menteri Satryo buka suara. Dia mengaku tetap tenang meski namanya disudutkan. Bahkan istrinya juga ikut terseret.
Dia berdalih yang dilakukan semata-mata ingin membenahi kementerian tempat dia bertugas. Ada beberapa kebijakannya yang dinilai tidak bisa diterima, seperti mutasi pegawai.
“Demo itu terkait dengan kami sedang melakukan upaya mutasi besar-besaran di kementerian, karena pecah tiga menteri kan perbanyak orang,” kata dia, Senin (20/1).
Dia memastikan kebijakan tersebut menganut prinsip penghematan sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto. Dugaanya, kebijakan itu banyak membuat pegawainya geram.
“Kita ingin membenahi seperti Presiden mengatakan harus hemat dengan anggaran pemerintah maka adakan interaksi besar dan karena memang ada pihak tidak berkenan dimutasi ini,” ujar dia melanjutkan.
Tidak Pernah Sama Sekali Lakukan Penamparan
Disinggung mengenai rekaman audio berisi kemarahan diduga dirinya kepada pegawai di rumah dinas, ia membantahnya. Narasi yang menyebut dirinya kerap melakukan penamparan juga ia bantah.
“Ini tidak ada penamparan sama sekali, sama sekali tidak benar (informasinya),” kata dia.
Satryo belum tidak menjelaskan secara rinci siapa siapa dan berapa banyak pegawai yang dimutasi hingga akhirnya memunculkan kemarahan. Dia hanya menegaskan, sesuai aturan bahwa kementerian diminta tidak berprilaku boros.
“Intinya kita sedang bersih-bersih, luruskan dana kegiatan yang dianggap oleh kami pemborosan, ini kementerian tidak boleh boros, ini mungkin ada yang tidak nyaman,” katanya menegaskan.
Pengakuan Pegawai yang Tiba-Tiba Dipecat
Neni Herlina, seorang pegawai Kemendikti Sainstek kaget mendapat pesan dari Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"'Saya pecat kamu’. kayak gitu bunyinya," kata Neni saat berbincang dengan wartawan, usai aksi demo yang digelar ASN Kemendiktisaintek, Senin (20/1).
Usai membaca pesan itu, Neni memilih bekerja seperti biasa. Atasan juga menyuruhnya tetap bekerja seperti biasa. Sejak ada perubahan nomenklatur, tugasnya memang bertambah. Namun Neni tetap berusaha melaksankan tugas dengan sebaik-baiknya.
Jumat, 17 januari 2025, Neni tiba-tiba dipanggil untuk menghadap pimpinannya Dia diminta menghadap ke lantai 8. Neni tersentak tiba-tiba sang menteri ikut masuk ke ruangan. Saat itu juga, sang menteri mengusir Neni keluar ruangan di hadapan semua orang.
Neni mengingat kembali kesalahan apa yang telah dilakukannya sehingga membuat sang menteri marah dan memecatnya. Salah satunya saat diminta memasang jaringan internet di rumah dinas. Neni kena omel sang menteri karena dinilai lamban bekerja.
"Jadi suatu saat di rumah dinas itu pasang internet. Cuma ya, kok saya ke sana-ke sana gitu aja? Apa, terlalu malam atau apa? Sementara kita kan minta segera, karena Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah," ujar Neni.
Menurut cerita Neni, sang menteri emosi lalu menghubungi atasan langsung Neni yang bernama Angga selaku ketua tim Rumah Tangga. Namun, tak ada jawaban.
Neni bersama dengan empat orang ASN terkena sanksi pemecatan secara sepihak."Ada Dirjen, kemudian Pak Lukman. Terus Dali. Yang terancam ini ya saya. Jadi empat yang dipecat," kata Neni saat berbincang dengan wartawan, Senin (20/1).
Selama masa kepimpinan Menteri Satryo, kata Neni, banyak sekali kebijakan-kebijakan yang terkesan sewenang-wenang, baik itu kepada ASN lain maupun dirinya. Kondisi ini yang memicu ASN menggelar aksi demo.