Menpora Ingatkan Wisudawan UNS Ketatnya Persaingan Mencari Kerja di Era Digital
Merdeka.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengingatkan ketatnya persaingan mencari pekerjaan di era digital saat ini. Peringatan Menpora disampaikan kepada wisudawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, saat menjadi pembicara di acara wisuda luring dan daring periode IV kampus tersebut, Sabtu (15/8).
Melalui sambungan video conference, Amali mengatakan masifnya kemajuan teknologi di era digital mengakibatkan berbagai bidang pekerjaan mengalami perubahan dan bahkan akan ada yang hilang.
Namun, dia mengakui masih ada sejumlah bidang pekerjaan yang dapat dikembangkan di era digital. Seperti penyedia layanan pendidikan, penyedia layanan kesehatan, dan penyedia kebutuhan pokok.
“Berhadapan pada variasi pekerjaan baru di era digital ini adalah satu tantangan yang tidak mungkin bisa dielakkan dan harus bisa disesuaikan dengan situasi. Ada banyak pekerjaan yang kita lakukan sebelum memasuki era digital namun akan berganti dengan pekerjaan-pekerjaan digital,” ujarnya.
Ketatnya persaingan kerja, dikatakan Zainudin, sebagai akibat dari banyaknya lulusan perguruan tinggi. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Mereka berlomba-lomba untuk masuk ke dunia industri dan karir.
“Ada 4 tantangan kompetisi di masa kini dan masa yang akan datang di era digital ini. Kurangnya keterampilan, minimnya komunikasi, evolusi dunia kerja non digital tergantikan digital dan degradasi moral cenderung individualis dan perilaku-perilaku negatif,” terangnya.
Amali meminta agar lulusan UNS mengedepankan cara berpikir yang kreatif dan inovatif. Sehingga tidak mudah tersingkir saat berkompetisi di dunia kerja.
“Anda harus punya strategi menghadapi tatangan di masa kini dan masa depan. Tanpa kreativitas dan inovasi serta persiapan pasti anda akan terkalahkan dengan persaingan yang sudah menanti di luar sana setelah anda diwisuda. Jangan sampai anda menambah angka pengangguran Indonesia,” tandasnya.
Amali menambahkan, ada beberapa strategi pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran. Di antaranya, mengembangkan wirausahawan muda dengan menyiapkan pelatihan dan pendanaan pemuda untuk berwirausaha.
Kemudian, pemuda mandiri membangun desa dengan mempersilakan pemuda yang memiliki kemampuan membangun desa melalui pengembangan skill yang berpotensi di daerah tersebut.
“Yang ketiga, beasiswa pendidikan prestasi dengan menyediakan beasiswa bagi pemuda atau fresh graduate yang ingin melanjutkan pendidikan,” lanjutnya,
Sedangkan yang keempat, dikatakannya, adalah training penyediaan jasa dengan melakukan pelatihan pembuatan jasa menggunakan teknologi.
“Pengembangan skill bisa sebagai bekal saat turun di dunia kerja, bisa mengikuti kegiatan pelatihan, diklat, dan sejenisnya, khususnya skill terkait teknologi dan internet. Dapat juga dengan mengikuti organisasi karena bisa sebagai sarana untuk melatih komuniksi dan team work,” pungkas Amali.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dunia digital yang semakin terkoneksi telah membuka pintu bagi kejahatan siber yang berkembang pesat.
Baca SelengkapnyaDalam era digital saat ini, peran humas menjadi semakin krusial. Penting bagi praktisi humas untuk menguasai teknologi, bukan sebaliknya.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas kerja sama bidang digitalisasi khususnya program pengembangan talenta digital bagi warga nahdiyin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
CPNS yang lulus seleksi Kemenhub diharapkan memiliki talenta digital, dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaBanyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca SelengkapnyaDahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaSegmen 1 yakni penyampaian visi-misi dan program kerja. Lalu, segmen 2, 3, 4 dan 5 yakni pendalaman visi-misi, dan program kerja.
Baca SelengkapnyaMencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi era digitalisasi, perbankan dituntut untuk adaptif dalam memanfaatkan saluran penyampaian informasi kepada khalayak.
Baca Selengkapnya