Menhan Sjafrie Bicara Wacana Kirim Siswa Nakal di Barak TNI: Latihan Disiplin itu Boleh
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin merespons rencana pendidikan militer di barak bagi siswa yang nakal.

Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin merespons rencana pendidikan militer di barak bagi siswa yang nakal. Sjafrie mendukung kebijakan itu agar anak-anak menjadi disiplin.
Rencana itu sebelumnya akan di lakukan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Nantinya, para siswa bakal menjalani pendidikan selama 6 bulan di barak.
"Itu kan kebijakan, mau mendukung ketertiban disiplinnya anak-anak. Ya kalau mau nitip boleh aja," kata Sjafrie di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/4).
Sjafrie menyebut, hal itu akan dikoordinasikan oleh Pangdam setempat. Dia berkata, anak-anak-anak akan diajarkan latihan disiplin, bukan militer.
"Ya itu tingkat provinsi dengan Pangdam saja. Titip latihan disiplin itu boleh," ucapnya.
"Tapi dia bukan latihan militer," tutup Sjafrie.
Rencana Dedi Mulyadi
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, baru-mengumumkan rencana untuk melaksanakan pendidikan militer di barak bagi siswa yang nakal. Nantinya, para siswa bakal menjalani pendidikan selama 6 bulan di barak.
Dedi pun membeberkan kriteria siswa yang bermasalah dan perlu dibina. Ciri-cirinya seperti sering tawuran, mabuk, hingga main game mobile legend. Selain itu, sering melawan orang tua, berkelahi sampai bolos sekolah.
"Tukang tawuran, tukang mabok, tukang main mobile legend, yang kalau malam kemudian tidurnya tidak mau sore," kata Dedi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4).
"Ke orang tua melawan. Melakukan pengancaman. Di sekolah bikin ribut. Bolos terus. Dari rumah berangkat ke sekolah, ke sekolah nggak sampai. Kan kita semua dulu pernah gitu ya," sambungnya.
Dedi menerangkan, para siswa tetap belajar di barak selayaknya sekolah. Bedanya, mereka hanya belajar di area kompleks TNI tau Polri.
"Nanti ada ruang kelasnya. Nanti ada guru yang dari sekolah di mana dia asal untuk berkunjung. Nggak ada problem apapun. Saya dulu pernah membuat ruang itu dengan membuang ruang sepak bola," ucapnya.
Dedi menerangkan, mereka tetap belajar sebagaimana rutinitas di sekolah tapi pola hidupnya akan dirubah menjadi lebih disiplin. Seperti bangun tidur lebih pagi membersihkan halaman, hingga olahraga.
"Setelah mandi mereka memberekskan ruang tidur mereka. Setelah itu mereka membersihkan lingkungan halaman, Setelah itu mereka harus sarapan pagi. Setelah itu mereka pergi ke sekolah," tuturnya
"Sore hari, nanti mereka belajar berolahraga. Bersepsk bola. Main volley. Latihan baris berbaris. Push up, sit up," sambungnya.