Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengintip Kamar Pengabadian RA Kartini di Rembang

Mengintip Kamar Pengabadian RA Kartini di Rembang Museum Kartini. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap 21 April, Indonesia memperingati hari Kartini. Bagi kaum hawa Tanah Air, Raden Adjeng (RA) Kartini merupakan sosok pahlawan yang dikagumi dan menjadi panutan.

Karenanya, jasa wanita yang lahir pada 21 April 1879 itu selalu diingat kaum hawa di Tanah Air. Salah satunya adalah dengan mengunjungi Museum RA Kartini yang ada di Jalan Gatot Soebroto, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.

Museum yang awalnya bernama 'Kamar Pengabadian RA Kartini' itu ramai dikunjungi wisatawan jelang dan setelah hari Kartini. Para wisatawan itu berasal dari dalam maupun dalam negeri.

"Barusan ada pengunjung dari Malaysia, juga dari Papua. Mereka rata-rata ingin tahu betul bagaimana sejarah dan perjalanan hidup Kartini," ungkap Nuryati, petugas bidang Kebudayaan Sie Museum Sejarah, Purbakala dan Seksi Seni Tradisi Dinas Budaya Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang, saat ditemui merdeka.com di Museum RA Kartini Jl Gatot Soebroto, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin(22/4).

Menurutnya, selama April, kurang lebih 1.000 wisatawan telah mengunjungi museum itu. Selain jelang perayaan hari Kartini, museum yang pertama kali dibuka oleh Bupati Rembang ke XV, Adnan Widodo pada 1967-1969 itu juga ramai dikunjungi oleh para pelajar saat liburan sekolah.

"Yang lebih ramai lagi kalau liburan anak sekolah. Liburan tahun baru juga ramai. Kebanyakan pengunjung dari Jawa. Kalau tahun lalu banyak pengunjungnya dari luar negeri ada 45 pengunjung. Sekarang pengunjung dari luar negeri ada sekitar 46-an pengunjung bule," jelasnya.

Dia mengatakan, Dinas Budaya Olahraga dan Pariwisata Rembang telah menargetkan pendapatan museum sebesar Rp 7,5 juta seiring ramainya pengunjung dari hari ke hari. Namun, jumlah itu kini sudah bertambah menjadi Rp 10 juta.

"Dari Jawa yang banyak dan beberapa orang dari turis asing Singapura dan Malaysia. Ditarget tahun kemarin Rp 7,5 juta, kemudian tahun ini naik Rp 10 juta pertahun," tegasnya.

Dia optimis target tersebut dapat dipenuhi. Apalagi, tiket masuk bagi para pengunjung cukup murah yakni Rp 2.000, yang tentunya akan memancing minat wisatawan untuk datang ke museum salah satu tokoh wanita paling berpengaruh bagi perubahan kaum hawa di Tanah Air itu.

Meski harga tiket murah, masih banyak pengunjung yang tak mau membayar. Padahal uang tiket tersebut digunakan untuk membayar tenaga kebersihan dan pengelolaan museum. "Kesulitan dulu tenaga kebersihan sudah terpenuhi. Mereka kerja mulai jam 05.00 WIB sampai jam 07.00 WIB," ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, soal pengelolaan benda peninggalan milik keluarga RA Kartini dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Klaten Jateng dan Balai Arkeologi (Balas) Yogyakarta.

Dia mengatakan, museum RA Kartini dulunya sempat dijadikan rumah dinas bupati Rembang. Namun, di masa kepemimpinan Bupati HM Salim pada 2005, museum tersebut tak lagi digunakan. Pada 2011, Pemkab Rembang mendapat bantuan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sekitar Rp 4 miliar untuk merehab museum tersebut.

"Dilakukanlah pemasangan dan penggantian bagian atap yang semula berupa sirap diganti genteng. Selain itu juga rehab pada tahun 2011 berupa pengecatan kembali seluruh ruangan museum," katanya.

Tak hanya itu, dana tersebut juga digunakan untuk pembangunan ruang audio visual yang terletak di samping kiri museum. Di kamar audio visual itu pengunjung akan diputarkan sebuah film yang bercerita tentang perjalanan RA Kartini mulai dari lahir hingga wafat.

"Ruang audio visual yang memutar film Kartini dibintangi Yeny Rachman," ungkapnya.

Tahun depan, Pemkab Rembang berencana merenovasi sekolah RA Kartini yang terletak di depan museum. "Kalau tidak tahun ini, kemungkinan besar tahun 2014. Sudah dapat bantuan dari Pemprov Jateng senilai Rp 80 juta. Baru pengusulan," pungkasnya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus

Tarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Bukti Tempat Wisata Turki Dulunya Makam Orang Penting Zaman Romawi
Arkeolog Temukan Bukti Tempat Wisata Turki Dulunya Makam Orang Penting Zaman Romawi

Arkeolog Temukan Bukti Tempat Wisata Turki Dulunya Makam Orang Penting Zaman Romawi

Baca Selengkapnya
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kaesang Kunjungi Rumah Pengasingan hingga Perenungan Bung Karno di Ende NTT
Kaesang Kunjungi Rumah Pengasingan hingga Perenungan Bung Karno di Ende NTT

Kaesang berharap agar situs sejarah tersebut dapat direvitalisasi untuk generasi selanjutnya. Dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca Selengkapnya
4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!
4 Tempat Wisata Sejarah yang Wajib Kamu Kunjungi di Jakarta, Cocok Banget untuk Nunggu Buka Puasa!

Setiap bulan suci Ramadan tiba, salah satu tradisi yang paling dinantikan adalah ngabuburit.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman
Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman

Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.

Baca Selengkapnya
Museum Kereta Api Sawahlunto, Menempati Bangunan Stasiun dan Jadi yang Tertua Kedua di Indonesia
Museum Kereta Api Sawahlunto, Menempati Bangunan Stasiun dan Jadi yang Tertua Kedua di Indonesia

Awal mula kemunculan kereta api di Sawahlunto tak lepas dari aktivitas pertambangan batu bara yang berguna sebagai sarana transportasi.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Rumah Kalang Kotagede, Saksi Bisu Keberadaan Orang Kalang di Jogja
Mengunjungi Rumah Kalang Kotagede, Saksi Bisu Keberadaan Orang Kalang di Jogja

Kini rumah ini menjadi sebuah museum yang bisa dikunjungi wisatawan secara gratis

Baca Selengkapnya
Momen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo
Momen Dato Sri Tahir Panggil Gibran dengan Sebutan 'Pak Wapres' Saat Tinjau Museum di Solo

Mengacu hasil hitung cepat, pasangan Prabowo-GIbran menang dengan perolehan suara lebih dari 50 persen.

Baca Selengkapnya