Mengenal HEPA, Protokol Kesehatan di Pesawat
Merdeka.com - Bepergian selama masa pandemi Covid-19, masih membuat masyarakat khawatir tertular virus selama perjalanan. Untuk memastikan masyarakat aman dari potensi penularan virus, sejumlah protokol kesehatan ketat diterapkan di berbagai moda transportasi seperti pesawat terbang.
Maskapai Garuda Indonesia menerapkan rangkaian ketat untuk mengangkut penumpang yang akan bertolak ke satu daerah. Jika sebelum pandemi, rata-rata calon penumpang tiba di bandara langsung mencetak tiket boarding. Kini, calon penumpang perlu datang lebih awal dari jadwal check in.
Hal ini dikarenakan calon penumpang wajib memperlihatkan bukti sehat mereka saat terbang. Bukti yang diserahkan berupa hasil rapid test.
"Saya boarding jam 11.30 WIB tapi sudah tiba di bandara jam 09.00 WIB karena harus ada pemeriksaan dokumen rapid test dulu. Antisipasi agar tidak mepet waktu, jadi datang lebih awal," ucap Nur, calon penumpang yang hendak bertolak ke Bali.
Calon penumpang terlebih dahulu mengantre untuk dilakukan pemeriksaan dokumen kesehatan. Selama mengantre, pihak manajemen Garuda Indonesia memberikan tanda agar calon penumpang tetap menerapkan jaga jarak.
Tidak hanya itu, manajemen maskapai pelat merah itu juga menyediakan fasilitas steril untuk tangan. Alat yang disediakan pun menggunakan sensor, sehingga, saat mensterilkan tangan tak perlu lagi ada kontak tangan dengan benda-benda yang digunakan umum.
Penerapan protokol kesehatan juga terjadi di dalam kabin. Manajemen menerapkan kebijakan maksimal keterisian kursi 70 persen.
Di samping itu, sebelum, selama, dan usai penerbangan, penumpang dilarang membuka masker terkecuali saat makan.
Pramugari yang mendistribusikan makanan ke penumpang mengenakan alat pelindung yaitu, masker, dan sarung tangan. Makanan yang diberikan ke penumpang terbungkus rapi.
"Ini untuk memastikan juga agar awak kami dan penumpang aman saat kontak langsung untuk distribusi makanan," jelasnya.
Kemudian, setelah pemeriksaan dokumen, calon penumpang dipersilakan mencetak tiket boarding.
Perlu diketahui, selama pandemi Covid-19 calon penumpang wajib mengunduh aplikasi eHAC Indonesia. Aplikasi ini wajib diisi calon penumpang secara rigid, seperti identitas, alamat tujuan calon penumpang, nomor penerbangan, nomor kursi pesawat, waktu keberangkatan, waktu tiba.
Saat masuk ke dalam kabin pesawat, awak kabin akan menyampaikan bahwa pesawat telah terpasang satu teknologi yang disebut HEPA. Teknologi ini difungsikan untuk menyaring sirkulasi udara di dalam pesawat.
"99,9 Persen teknologi HEPA ini akan memfilter udara di dalam kabin, memastikan tidak ada bakteri ataupun virus," ucap Sananta, pihak manajemen Garuda Indonesia.
Teknologi HEPA telah dipasang di seluruh armada Garuda Indonesia.
Kemudian, setelah tiba di tujuan, form yang telah diisi oleh penumpang melalui aplikasi eHAC Indonesia akan dilakukan scanning oleh petugas. Fungsi eHAC Indonesia untuk melacak mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaTelinga sakit ketika naik pesawat dapat disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan udara antara bagian dalam telinga dan luar tubuh. Begini cara mencegahnya.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk memenuhi keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kepatuhan.
Baca SelengkapnyaAlasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaMerebus air merupakan salah satu cara untuk memperoleh air minum bagi banyak masyarakat Indonesia. Bisakah cara ini menghilangkan mikroplastik di dalam air?
Baca SelengkapnyaAnak-Anak di Inggris Beri Pesan Dukungan untuk Anak-Anak Palestina dalam Unjuk Rasa di London
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaViral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.
Baca SelengkapnyaImbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB
Baca Selengkapnya