Mengaku utusan kerajaan Saudi, dua pelaku hipnotis tipu warga Makassar
Merdeka.com - La Darise (40), warga asal Kabupaten Sidrap, Sulsel dan pasangan aksinya, Asria alias Sri (44), warga kompleks BTN Hamsi, Makassar merupakan pelaku hipnotis yang beraksi di hampir seluruh wilayah kabupaten di Sulsel hingga menyeberang ke daerah Kalimantan seperti Samarinda dan Balikpapan.
Aksi keduanya berakhir setelah diringkus tim Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel dipimpin AKP Edi Shabara, Selasa malam, (22/8). Sejumlah barang bukti disita antara lain cincin, kalung, dan gelang emas imitasi yang dikenakan pelaku untuk memperdaya calon korbannya dengan berlagak sebagai orang kaya. Dalam menjalankan aksinya, kedua pelaku melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan kata sandi 'tedong' yang dalam bahasa Bugis yang artinya hewan kerbau.
"Aksi hipnotis pelaku yang berlagak orang kaya ini mengaku utusan Kerajaan Arab Saudi dan Kerajaan Brunei sengaja datang ke Indonesia untuk memberikan bantuan ke masjid-masjid ini tergabung dalam satu sindikat hipnotis. Mereka berkomunikasi satu sama lain dengan sandi tedong jika akan mendekati calon korbannya. Selain La Darise dan Asria, masih ada 4 orang lagi yang saat ini identitasnya sudah kami kantongi. Sementara dalam pengejaran," kata Wakil Direktur Ditreskrimum Polda Sulsel, AKBP Agus Sudarmadi merilis kasus ini di Mapolda Sulsel, Rabu, (23/8).
Dari pengakuan kedua pelaku ini, mereka sudah beraksi selama lima tahun, berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Meski pengakuan pelaku sudah banyak korbannya hingga puluhan juta rupiah, tapi laporan polisi yang masuk baru dua.
"Kepada masyarakat, kalau ada yang pernah merasa ditipu dengan dua pelaku ini sebaiknya segera dilaporkan," kata Agus.
Polisi belum menjumlahkan total uang hasil tipu para pelaku. Tapi, kata Agus, pengakuan sementara pelaku ada 14 TKP aksi mereka. Masing-masing dari korbannya, pelaku berhasil bawa uangnya mulai dari Rp 7 juta, Rp 20 juta, Rp 40 juta hingga Rp 73 juta.
Agus memaparkan, modus aksi tipu-tipu korban dengan menggunakan hipnotis ini berawal dengan mendekati calon korban di jalan. Aksinya tidak dilakukan di tempat-tempat khusus, cukup di pinggir jalan saja. Setelah berkenalan dan mengobrol dengan calon korban, pelaku mulai menghipnotis dengan cara mengaku utusan dari kerajaan Arab Saudi atau Kerajaan Brunei Darussalam yang datang ke Indonesia untuk memberikan bantuan ke masjid-masjid yang sedang dibangun.
Saat pembicaraan mengalir, dua pelaku yang mengenakan perhiasan melimpah ini dibantu 4 pelaku lainnya sebagai pendukung aksi mulai membujuk agar korban menyerahkan uang atau perhiasan emas yang melekat di tubuh korban. Jika tak ada uang tunai, korban menyerahkan uang setelah menarik dari ATM. Sebagai imbal balik, pelaku menyerahkan tas tangan ke korban yang katanya berisi jimat yang dapat menggandakan uang.
"Tas itu tidak boleh dibuka oleh korban sampai korban tiba di rumahnya. Korban pun baru merasa terperdaya saat tiba di rumah dan membuka isi tas yang isinya hanya guntingan kertas-kertas yang diibaratkan uang," ujar Agus.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat pasal penipuan atau penggelapan sebagaimana diatur dalam pasal 372 dan atau pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun dan denda sebesar Rp 900 juta.
"Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan hingga 20 hari ke depan sambil menunggu penyidik merampungkan berkas perkara untuk kemudian diserahkan ke Jaksa," pungkas Agus.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lansia di Makassar Terkena Peluru Nyasar Saat Tertidur Pulas, Begini Kronologinya
Saat terbangun dari tidurnya, tiba-tiba korban merasakan sakit di bagian paha kanannya.
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaKesal Istri Hamil Tak Didahulukan Mencoblos, Linmas di Palembang Bacok Ketua KPPS
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui
Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPria di Makassar Bunuh dan Cor Jasad Istri dalam Rumah sejak 2018, Terungkap Setelah Anak Melapor
Warga Jalan Kandea II, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulsel, digegerkan dengan penemuan jasad wanita dicor dalam rumah.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaMengenal Sosok Putri Handayani, Wanita Indonesia Pertama yang Jejakkan Kaki di Kutub Selatan, Banjir Apresiasi
Berkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca SelengkapnyaTragis 2 Siamang Kurus Kering Akibat Dipelihara Warga, BKSDA Sumsel Turun Tangan Evakuasi
Dua akor siamang dievakuasi dari rumah pemeliharanya dengan kondisi memprihatinkan
Baca SelengkapnyaKisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.
Baca SelengkapnyaSering Hilang Fokus saat Bekerja, Begini Cara Mengatasinya
Jika kalian salah satu orang yang sulit fokus dalam bekerja. Ini dia tips ampuhnya.
Baca Selengkapnya