Mendikbud Ristek Minta Komite Sekolah Ikut Awasi Pelaksanaan PTM Terbatas
Merdeka.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta Komite Sekolah turut mengawasi pelaksanaan PTM terbatas di sekolah. Hal ini supaya Komite Sekolah turut membantu kerja kepala sekolah agar PTM terbatas berjalan dengan sukses.
"Komite Sekolah membantu kepala sekolah sebagai Satgas yang memantau apakah pelaksanaan PTM terbatas bisa berjalan aman, apakah protokol kesehatan diterapkan oleh seluruh warga sekolah," katanya dikutip dalam keterangan tulis, Rabu (15/9).
Dia mendorong warga sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan guna memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan aman.
"Hal yang paling penting adalah semua warga sekolah mematuhi protokol kesehatan. Mari terus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berkerumun. Sebab jika ada klaster Covid-19 di sekolah, sekolah bisa ditutup lagi," pesannya.
Nadiem menyampaikan kegembiraannya saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas di Yogyakarta. Ia melihat pelaksanaannya berjalan baik dan protokol kesehatan dipatuhi.
“Hari ini saya sangat gembira melihat kembali pembelajaran dan interaksi di sekolah. Semoga segenap warga sekolah dapat mempertahankan disiplin protokol kesehatan dan semangat dalam menjalankan PTM terbatas,” ujarnya.
Di samping itu, bertepatan dengan hari lahir Nyi Hajar Dewantara yang bersama suaminya Ki Hajar Dewantara yang memperjuangkan merdeka belajar, Nadiem juga menyempatkan berkunjung ke Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Di sana, Nadiem berdiskusi dengan para Kepala Sekolah se-Yogyakarta untuk gaungkan kembali Merdeka Belajar.
Dalam diskusi itu, Nadiem berharap satuan pendidikan di Yogyakarta mendukung program Merdeka Belajar dan menyampaikan masukan untuk perbaikan program tersebut.
“Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek memberikan kemerdekaan kepada pihak sekolah untuk menentukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, karena kepala sekolah dan guru yang tahu akan kebutuhan di sekolahnya,” tutupnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.
Baca SelengkapnyaPendiri FOI, Wida Septarina Wijayanti mengungkapkan kerja sama ini diharapkan mampu mewujudkan berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan pangan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek meluruskan kabar yang beredar mengenai perubahan seragam sekolah yang berlaku setelah Lebaran.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca Selengkapnya