Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mendes: Semua Pemudik Adalah ODP, Wajib Isolasi Mandiri 14 Hari

Mendes: Semua Pemudik Adalah ODP, Wajib Isolasi Mandiri 14 Hari Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. ©2019 Merdeka.com/Nur Habibie

Merdeka.com - Pemerintah akhirnya membatalkan kebijakan dilarang mudik untuk masyarakat. Namun demikian, warga yang bepergian ke kampung halaman dipastikan masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP) sehingga wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari ketika tiba di daerah tujuan.

"Semua pemudik adalah ODP, saya tegaskan itu. Wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," kata Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim, dalam Sharing Session bersama Liputan6.com yang disiarkan langsung di kanal Vidio.com, Sabtu (18/4).

Meskipun belum ada larangan untuk warga pulang ke kampung halaman, pemerintah akan memfasilitasi sejumlah antisipasi yang melindungi warga desa dari datangnya arus pemudik.

"Kita melakukan persiapan mengantisipasi, salah satunya dengan membentuk relawan desa melawan Covid," lanjut dia.

Tugasnya, sambung dia, memfasilitasi proses isolasi 14 hari bagi para pemudik. Atau jika harus di rumah, maka aktivitas mereka akan mendapat pengawasan ketat. Selain itu, relawan juga menyiapkan sarana umum seperti tempat cuci tangan dengan air mengalir.

"Jadi ini bentuk persiapan kami, seandainya kita pemerintah mengkalkulasi dan tidak menerbitkan larangan untuk mudik, jadi harus antisipasi penanganannya di daerah," katanya.

Jangan Mudik Bila Sayang Keluarga

Gus Halim masih berharap kebesaran hati masyarakat untuk tetap di tempat tinggalnya saat ini dan tidak pulang ke kampung halaman. Sebab pemudik sangat berpotensi besar menyebarkan virus corona.

"Jangan mudik, jadiin tak pulang karena sayang keluarga di desa. Kalau kita sayang teman, tetangga, dan keluarga ayo tidak mudik dulu," pinta Gus Halim.

Gus Halim menambahkan saat ini pemerintah tengah menyiapkan fasilitas mudik yang digeser menjadi libur panjang akhir tahun. Nantinya giat seperti mudik gratis akan diterapkan seperti layaknya libur lebaran.

"Presiden pernah berkelakar libur panjang gantinya Lebaran ini kita bikin mudik bersama, jadi fasilitas mudik saat lebaran kita bikin di akhir tahun, artinya akan banyak fasilitas," jelas Gus Halim.

Reporter: M Radityo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya