Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membuka cakrawala peradaban Aceh lewat Museum Ali Hasymi

Membuka cakrawala peradaban Aceh lewat Museum Ali Hasymi Pameran literarut peradaban Aceh di Museum Ali Hasymi. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pameran literatur peradaban Aceh di Museum Ali Hasymi tidak hanya diminati oleh pengunjung lokal. Akan tetapi juga diminati oleh sejumlah pemerhati sejarah dan wisatawan mancanegara yang sedang berkunjung ke Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII di Banda Aceh.

Victor Pogadev (60), pemerhati sejarah asal Rusia yang berkunjung ke Museum Ali Haymi ini, misalnya. Ia mengaku sangat mengagumi literatur sejarah dan peradaban Aceh. Ia mengaku cukup kagum dengan sosok Ali Hasymi seorang pelaku dan pemerhati sejarah di Aceh.

"Ini adalah event baik sekali yang diadakan di Aceh, sehingga masyarakat bisa terus belajar mengetahui sejarahnya sendiri," kata Victor Pogadev, Rabu (8/8).

Selain Victor, terlihat juga pemerhati dan peneliti sejarah asal Malaysia, Zainoon binti Ismail (60). Zainoon tak sekadar berkunjung kali ini, tetapi juga sekaligus melepas rindu, akan sosok Ali Hasymi, yang tidak lain adalah orang tua angkatnya.

"Iya, beliau adalah ayah angkat saya, kami bertemu di Malaysia, dan saya selalu dibantu untuk memahami masalah peradaban dan sejarah terutama tentang Aceh," jelas Zainoon.

Museum Ali Hasymi ini diresmikan 19 Januari 1994 oleh Menteri Urusan Pangan/Kepala Bulog Prof Dr Ibrahim Hasan. Terdiri dari empat ruangan pameran dan literasi sejarah yang terdapat pada bagian bangunan utama, dan satu rumah Aceh di bagian belakang bangunan utama.

Dalam bangunan rumah Aceh ini, pengunjung bisa mendapatkan bagaimana bentuk kehidupan masyarakat Aceh sehari-hari. Membahas peradaban budaya Aceh adalah hal yang panjang. Tidak hanya menyangkut tentang Aceh secara geogfrafis, melainkan Aceh dan dunia. Peran Aceh dalam dunia internasional, bukan baru kali ini saja, melainkan sudah sejak ribuan tahun lalu.

Pameran Leteratur Peradaban Aceh serangkaian event empat tahunan PKA VII ini terdapat aneka informasi sejarah peradaban Aceh. Literatur adalah sumber atau pedoman yang digunakan sebagai sebuah rujukan untuk memperoleh informasi tertentu, baik itu buku maupun tulisan dalam bentuk selain buku.

Pengelola Museum Ali Hasymi, Azhar mengatakan pengunjung Museum Ali Hasymi memang lebih sering dikunjungi oleh para mahasiswa dan peneliti asal negeri jiran, seperti Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam bahkan Rusia.

Museum Ali Hasymi menjadi pusat informasi tentang peradaban Aceh, termasuk perdagangan dunia. Termasuk ada banyak barang peninggalan sejarah, seperti keramik asal Dinasti Ming, keramik peninggalan zaman Belanda, aneka senjata khas kerajaan Aceh dan aneka peninggalan sejarah lainnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Amiruddin mengatakan, masyarakat yang hadir tidak hanya dari Provinsi Aceh saja, namun juga dari daerah lain di Indonesia dan warga negara internasional, seperti dari Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Sudan dan Rusia.

"PKA VII ini terbuka untuk dunia. Karena itu sangat wajar pesta akbar ini meriah. kita melihat antusias masyarakat kita untuk PKA ini besar sekali," kata Amiruddin.

Oleh sebab itu, Amiruddin mengharapkan kolaborasi dari semua pihak untuk menyukseskan PKA VII hingga 15 Agustus mendatang. Dalam PKA kali ini, masyarakat bisa menikmati atraksi adat budaya, seni kreasi, kuliner khas, hingga permainan tradisional.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Warga Kota Banda Aceh Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru

Warga Kota Banda Aceh Dilarang Rayakan Malam Tahun Baru

Perayaan malam tahun baru bertentangan dengan syariat Islam dan mengganggu ketertiban.

Baca Selengkapnya
Sejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus

Sejarah Desa Alur Jambu Aceh Tamiang, Sudah Ditinggalkan Warganya Akibat Diganggu Mahluk Halus

Sebuah pedesaan di Aceh Tamiang sudah tak lagi dihuni warganya akibat gangguan mahluk halus.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
25 Pantun Aceh Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

25 Pantun Aceh Lucu, Menghibur dan Bikin Ngakak

Pantun Aceh lucu adalah bagian dari warisan budaya yang dapat menjaga dan melestarikan tradisi lisan masyarakat Aceh.

Baca Selengkapnya
Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak

Izin Acara Dicabut H-1, Anies Baswedan: Kita Tetap Semangat, Namanya Juga 'Desak Anies', Nyari Tempatnya Didesak

Sedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta

Baca Selengkapnya
SBY Kenang Sang Istri saat Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh

SBY Kenang Sang Istri saat Ziarah ke Kuburan Massal Korban Tsunami Aceh

Dalam ziarah menjelang peringatan 19 tahun tsunami Aceh ini, SBY didampingi putranya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

Pengungsi Rohingya Banyak Anak-Anak, Ulama Desak Pemda Aceh Beri Tempat Layak

MPU Aceh menyebut isu berkaitan etnis Rohingya yang beredar di media sosial belum tentu benar.

Baca Selengkapnya
Makam 4.500 Tahun Ditemukan di Mesir, Isinya Bukan Mumi Tapi Bikin Arkeolog Girang

Makam 4.500 Tahun Ditemukan di Mesir, Isinya Bukan Mumi Tapi Bikin Arkeolog Girang

Makam 4.500 Tahun ditemukan di Mesir, Berisi Artefak dan Tengkorak dengan Topeng Berwarna

Baca Selengkapnya
Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh, Pusat Edukasi dan Mengenang Tragedi Bencana Tahun 2004 Silam

Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh, Pusat Edukasi dan Mengenang Tragedi Bencana Tahun 2004 Silam

Museum yang dirancang sebagai bangunan simbolis untuk mengenang tragedi Tsunami tahun 2004 silam sekaligus tempat edukasi.

Baca Selengkapnya